Belajar Blog, Ilmu dan Pengalaman

Selasa, 22 Maret 2016

PERANAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

A. Konsep Mutimedia Pembelajaran

Sebelum uraian ini terurai, alangkah baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya. Kata “media” berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar.[1]

Media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dengan multimedia pesan ditampilkan melalui komputer sehingga user dapat melihat, mendengar, dan saling berinteraksi dan mengontrol media tersebut. Multimedia merupakan suatu sistem karena multimedia merupakan teknologi yang menggabungkan berbagai sumber media seperti teks, grafik, suara, animasi, video yang disampaikan dan dikontrol sistem komputer secara interaktif. Multimedia pembelajaran memanfaatkan fleksibilitas komputer untuk memecahkan masalah-masalah belajar. Sebagaimana kebanyakan sistem mengajar, komputer dapat digunakan sebagai alat mengajar terutama untuk memberi penguatan belajar awal, merangsang dan memotivasi belajar, atau untuk berbagai jenis kemungkinan lainnya.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan pesan guna mencapai tujuan proses belajar mengajar.



B. Peran Media Sebagai Alat Bantu dan Sumber Belajar

Media sebagai alat bantu dan sumber belajar dalam proses belajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat di pungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru kepada anak didik dan sebagai sumber bahan ajar siswa.[2]

Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari. Dikarenakan penjelasan guru yang diberikan sukar dicerna oleh siswa. Hal ini tentu saja dicarikan jalan keluarnya. Jika seorang guru tidak dapat menjelaskan dengan baik, alangkah baiknya jika menghadirkan media sebagai sumber dan alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan pelaksanaan pengajaran.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, audiovisual.[3] Penggunaan ketiga jenis sumber tersebut tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.

Sebagai alat bantu dan sumber belajar, media mempunyai fungsi yaitu membantu guru menambah wawasan siswa dan melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.

C. Macam-macam Media

Media yang telah dikenal sekarang ini tidak hanya terdiri dari dua jenis saja, akan tetapi sudah lebih dari itu. Semua itu akan dijelaskan pada pembahasan berikut.

1. Dilihat dari Jenisnya, Media Terbagi Dalam :

a. Media Auditiv

Media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete reccorder, dan lain-lain

b. Media Visual

Media ini hanya mengandalkan indra penglihatan yang nantinya berupa gambaran-gambaran tentang apa yang akan disampaikan, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, dan sebagainya.

c. Media Audiovisual

Media yang berfungsi ganda, yaitu dapat menampilkan objeb gambar dan juga dapat membunyikan suara. Seperti film suara dan vidio cassete.

2. Dilihat dari daya Liputnya, Media Terbagi Dalam :

a. Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas dan dapat mengjangkau anak didik dalam waktu yang sama.

Contoh : Radio dan Televisi

b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media yang sangat membutuhkan ruang dan tempat khusus. Seperti film, Sound slide, dan lain-lain

c. Media untuk pengajaran individual

Media yang hanya untuk seorang diri. Seperti modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Terbagi Dalam :

a. Media sederhana

Media yang sangat mudah di peroleh dan harganya pun sangat murah.

b. Media kompleks

Media yang bahan dan alat pembuatannya sangat sulit sangat sulit diperoleh dan harganya pun sangat mahal.



D. Fungsi-fungsi Media

Fungsi-fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sebagai sumber dan alat bantu demi mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar, bahwa pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus di kembangkan oleh guru.

3. Media pembelajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.

4. Penggunaan media dalam pelajaran bukan semata-mata alat hiburan.[4]

5. Penggunaan media dalam pelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa sehingga mempunyai nilai tinggi.



[1] Syaiful Bahri Dj dan aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT RINEKA CIPTA, 2006,) hal 120

[2] Syaiful Bahri Dj dan aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT RINEKA CIPTA, 2006,) hal 121

[3] Auditiv (media suara). Visual (media yang nantinya berupa gambaran-gambaran). Audiovisual (media suara dan gambar)

[4] Media bukan sebagai hiburan artinya bukan semata-mata melengkapi belajar siswa supaya menarik.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label

Blog Archive