Belajar Blog, Ilmu dan Pengalaman

Senin, 05 November 2018

MIMPIMU KEMBALI TERUKIR

MIMPIMU KEMBALI TERUKIR
Hidup, sebagaimana ia mesti dimaknai adalah sebuah pengembaraan dari yang paling personal hingga cacahan peristiwa-peristiwa kecil yang memberi pelajaran, membicarakan bagaimana setiap plot dan jendela-jendela kecil membentuk sebuah cerita. Tuhan Yang Maha Esa adalah dzat yang Maha Sempurna segala-segalanya, Maha luas tak terbatas pengetahuan-Nya. Sungguh beruntung bagi siapa pun yang dikarunia oleh-Nya potensi dan bakat untuk unggul.

Lebih beruntung lagi bagi siapa pun yang dikaruniai kemampuan untuk mengoptimalkan potensi dan bakatnya sehingga menjadi manusia yang unggul dan prestatif. Hal ini tidak lepas dari jerih payah sebagai guru pembimbing serta dukungan dan skill dari pimpinan bersama guru-guru senior, sehingga bakat anak didiknya dapat tersalurkan dengan maksimal melalui beragam arahan diantaranya: 1). Menanamkan rasa percaya diri. Menurut HM. Taufiqi dalam bukunya Hypnoteaching and Hypnotherapy for Brilliant Kids, mengatakan bahwa terdapat konsep lama yang menyatakan bahwa kepercayaan diri itu berbanding lurus dengan kemampuan diri. Artinya semakin sesorang itu mampu terhadap sesuatu maka kepercayaan diri orang tersebut akan semakin besar terhadap sesuatu tersebut. Namun kini, berkembang sebuah konsep NLP yang menyatakan bahwa kepercayaan diri andalah yang menjadikan anda mampu. Dalam konsep ini, seseorang tidak harus mampu terlebih dahulu untuk percaya diri. 2). Sistem serta lingkungan yang kondusif. Yang mana sistem dan lingkungan tersebut memiliki keunggulan, memuliakan perilaku serta memiliki kehalusan budi pekerti yang pada ujungnya bisa tampil dalam kehidupan bermasyarakat. 3). Menanamkan manajemen kalbu. Dalam perspektif Hannan Athiyah Ath-Thuri Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak, mengatakan bahwa manajemen kablu ialah membuka wawasan akan kekuasaan Allah dalam hal apapun dengan cara mempertebal rasa kekhusyukan dan memperkokoh ketaqwaan dalam hati anak didik melalui pembiasaan untuk merenung dan berpikir dari hal yang empiris ke yang rasional, dari yang persial ke yang universal, supaya terserap ke dalam alam pikiran anak didik, karena di dalamnya terkandung aspek pengajaran secara bertahap.
Baca Juga
Oleh sebab itu, yang menjadi kata kunci dari ketiga tersebut adalah bagaimana menggunakan waktu semaksimal mungkin ditengah-tengah tugas adan tanggung jawab sebagai mu’allim, satu hal yang paling utama untuk mencetak generasi pribadi yang berkarakter serta unggul dalam meraih prestasi adalah pantang menyerah dan menyia-nyaikan waktu. Sebab semua yang dilakukan sangat pasti memakan waktu, sementara waktu itu sendiri sangat berharga. Dalam sebuah ungkapan´ Orang yang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga, tidak ada hari esok, menyadari pentingnya waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kehidupan ini.”

Terlepas dari semua di atas ada magnet yang menjadi kekuatan sehingga dari ke sekian kalinya ini berhasil mengharumkan almamater tercinta dengan “mimpimu kembali terukir”. Magnet ini tidak lain adalah motivasi yang pada dasarnya merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga tujuan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal. Menurut HM. Taufiqi sangat beruntung bagi pendidik jika para anak didiknya sudah memiliki motivasii intrinsik, karena mereka bisa mempelajari apapun yang diberikan kepadanya tanpa harus banyak dimotivasi. Dalam teori motivasi, bahwa di dalam diri seseorang ada virus mental virus mental yang dikenal dengan virus “N-Ach”, yaitu virus of achievement. Dinyatakan bahwa jika seseorang memiliki virus mental yang besar, maka kemungkinan kesuksesannya pun menjadi besar.
Usaha dan semangat dari sang motivator yang bertubi-tubi dalam meraih kesuksesan dan pencapaian tujuan yang maksimal dengan doa dan munajat kepada Allah SWT maka, sepantasnyalah kita bersyukur dengan ucapan الحمد الله على نعمة الله ,هذا من فضل ربي

Dipengujung coretan ini ada sebuah ungkapan “Bahwa untuk menggapai suatu tujuan perlu adanya proses yang berkesinambungan syeoganya tujuan itu bukan yang utama justru yang utama adalah prosesnya, sehingga dengan bersemangatnya berproses tersebut tercapailah sebuah tujuan dengan gemerlapnya mutiara karna “MIMPIMU KEMBALI TERUKIR”.

Daftar Bacaan;
HM. Taufiqi, Religious Parenting Hypnoteaching and Hypnotherapy for Brilliant Kids, Malang: Media Sutra Atiga, 2016.
Haziq Jauhary, Membangun Motivasi, Semarang: Ghyyas Putra, 2008.
Hannan Athiyah Ath-Thuri (Penerjemah Aan Wahyudin), Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak, Jakarta: Amzah, 2007.
Munasifah, Menjadi Manusia Yang Unggul, Semarang: Ghyyas Putra, 2008.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label