Belajar Blog, Ilmu dan Pengalaman

Kamis, 01 Juni 2017

METODE GURU IMPLEMENTASI PRESTASI PESERTA DIDIK

  1. Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang guru mengajar bukanlah tugas statis. Ia senantiasa harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat kehidupan negaranya dan mengikuti perkembangan kebutuhan pendidikan. Untuk dapat mengajar dan mendidik secara sempurna dan berhasil, maka seorang guru harus turut berkembang bersama dengan masyarakat dan kemajuan-kemajuan yang berlaku. Ketetapan dan kesesuaian metode yang diterapkan atau digunakan dalam suatu pengajaran amat tergantung pada kemampuan guru dalam memilih metode tersebut.[1]
 Seorang guru yang merupakan salah satu komponen manusiawi di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, salah satu peran seorang guru adalah menjadi fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, guru harus menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedimikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif.[2]
Proses belajar dewasa ini menuntut seorang guru memiliki keterampilan atau metode yang beragam agar proses belajar tersebut menyenangkan dan mampu mengembangkan kemampuan muridnya. Metode merupakan hal yang lebih penting dari materi yang akan diajarkan. Menurut Ahmad Tafsir, metode adalah cara yang paling tepat dan cepat, kata “cepat dan tepat disini sering diungkapkan dengan ungkapan efektif dan efisien.[3]
Di sini seorang guru harus memilih cara yang efektif dan efisien dalam mentransformasi dan mengembangkan pengetahuan muridnya dan metode dalam pembelajaran agama Islam adalah cara yang efektif dan efisien dalam mengajarkan agama Islam itu sendiri. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna, dalam hal ini ialah pengajaran yang berfungsi pada murid. “Berfungsi” artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran cepat adalah pengajaran yang tidak memerlukan waktu yang lama, artinya pengajaran tersebut difasilitasi alat–alat pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan.
Agar metode yang digunakan terasa nyaman, menyenangkan di dalam proses pembelajaran dan membuat para murid selalu bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), seorang guru (PAI) haruslah memiliki pemahaman latar belakang penetapan sebelum menggunakan suatu metode. Makalah ini membahas Latar Belakang Penetapan Pemilihan Metode PAI ketika akan memilih suatu metode di dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana cara memilih metode PAI?
  2. Apa saja kriteria pemilihan metode pengajaran PAI?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui cara memilih metode PAI.
  2. Untuk mengetahui kriteria pemilihan metode pengajaran PAI.
 BAB II
PEMBAHASAN
  1. Memilih Metode PAI
a.       Pengertian Metode PAI
Istilah metode sering kali disamakan dengan istilah pendekatan, strategi, dan teknik sehingga dalam penggunannya juga sering bergantian yang pada intinya adalah suatu cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.[4]
Secara etimologi metode berasal dari dua suku kata, yaitu meta artinya melalui dan hodos, artinya jalan atau cara. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tahriqah yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, metode adalah suatu cara kerja yang bersistem, yang memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.[5]
Sedangkan metode pembelajaran PAI adalah jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi oblek sasaran, yaitu pribadi Islami. Dalam pandangan al-Ghazali metode pembelajaran PAI adalah merupakan upaya pembersihan jiwa dengan cara ibadah, mengenal, dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Menurut M. Athiyah al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Siswanto, mengatakan bahwa metode Pembelajaran PAI adalah jalan yang dilalui untuk memperoleh pemahaman peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang didasarkan pada asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai supra sistem.[6]
Dari pengertian metode pembelajaran PAI yang dikemukakan di atas mengandung beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1.      Adanya seperangkat cara sistematis yang dilakukan guru.
2.      Menyampaikan materi pelajaran pada peserta didik
3.      Kompetensi dan indikator pembelajaran
4.      Memahami pembelajaran
5.      Peserta didik memiliki kepribadian mulai dan dekat pada Allah SWT.[7]
b.      Pertimbangan Memilih Metode Pembelajaran PAI
Semua metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran PAI adalah baik apabila penggunannya tepat dan profesional sesuai dengan prosedur dan langkah-langkahnya. Tidak ada satu metode yang lebih baik dari pada metode yang lain, karena semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan bila dihadapkan pada kondisi peserta didik, kondisi kelas, media yang dipergunakan dan lainnya. Terdapat satu metode yang tepat digunakan untuk kelas dengan jumlah peserta didik yang besar, dan terdapat pula metode yang tepat digunakan untuk peserta didik dengan jumlah yang sedikit.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan pengetahuan guru dalam proses memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas. Pemilihan metode yang tepat terkait dengan efektivitas pembelajaran, ketepatan penggunaan waktu, dan kondisi psikologis peserta didik serta lainnya menjadi bahan perhatian penting dalam proses pembelajaran PAI. Penggunaan sebuah metode terlebih dahulu harus mempertimbangkan berbagai aspek yang melingkupinya, yaitu: Tujuan Pembelajaran, Karakteristik Peserta didik, Materi Pelajaran , Situasi KBM, Fasilitas, dan Kemampuan Guru.[8]   
1.    Tujuan Pembelajaran
Tujuan adalah keinginan yang dicapai dalam setiap kegiatan interaksi edukatif karena tujuan mampu memberikan garis jelas dan pasti kemana kegiatan interaksi edukatif tersebut dibawa. Menurut Djamarah, sebagaimana dikutip oleh Syahraini Tambak tujuan dapat memberikan pedoman yang jelas bagi guru dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam rangka pembelajaran dan termasuk pemilihan metode mengajar.
Untuk menentukan metode yang tepat harus diteliti sifat-sifat dari tujuan pembelajaran yang ada. Dengan kata lain pengkajian terhadap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran hendaknya mampu menampilkan tanda-tanda yang memungkinkan guru melihat dengan jelas metode-metode yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2.    Karakteristik Peserta Didik
Dalam proses pendidkan guru dihadapkan dengan makhluk hidup yang bernama anak didik yang memiliki potensi, fitrah, dan karakter yang heterogen. Guru PAI harus memiliki pengetahuan tentang usia peserta didik, mengetahui kekuatan, minat dan kebutuhan setiap peserta didik, serta latar belakang kehidupan sosio kultural peserta didik dalam kaitannya dengan karakteristik untuk memprediksi metode apa yang harus diterapkan dalam sebuah indikator materi PAI tertentu.
Adapun karakteristik peserta didik, yaitu, Pertama, Anak bukan miniatur orang dewasa. Anak adalah anak dengan dunianya sendiri, dunia anak. Kedua, Perkembangan dan pertumbuhan anak dipengaruhi banyak faktor. Ada dua istilah penting perlu dipahami, yakni perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangan lebih menunjuk pada aspek kualitatif yang berkaitan dengan fungsi kemampuan psikologis, seperti; kognitif, bahasa, dan sosio emosional. Pertumbuhan lebih menunjuk pada aspek kuantitatif yang berkaitan dengan struktur biologis. Ketiga, Anak berkembang mengikuti suatu pola umum yang sama. Keempat, Perkembangan anak bersifat kontinyu. Kelima, Perkembangan anak mengikuti fase-fase atau periode tertentu. Keenam, Tempo perkembangan anak tidak sama. Ketujuh, Anak memiliki irama perkembangan. Kedelapan, Anak memiliki tugas perkembangan. Kesembilan, Anak memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kesepuluh, setiap anak memiliki perbedaan individual. Kesebelas, Anak sebagai keseluruhan (the whole child). Keduabelas, Setiap anak merupakan makhluk yang aktif dan kreatif.[9]
3.    Materi Pelajaran
Menentukan satu metode pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran haruslah memperhatikan materi pembelajaran baik dari aspek isi, sifat, maupun cakupannya. Guru dituntut mampu menguaraikan materi pembelajaran ke dalam unsur-unsur secara rinci.
Setelah guru mengidentifikasi sifat-sifat atau unsur-unsur materi pelajaran tersebut, maka guru kemudian dapat memperhatikan dan memutuskan metode yang paling tepat untuk karakteristik materi tersebut.
4.    Situasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Situasi belajar mencakup suasana dan keadaan kelas yang berdekatan yang memungkinkan mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Bila merujuk pada pendapat di atas maka dua situasi belajar mengajar itu dapat diselesaikan dengan baik oelh guru PAI saat menggunakan metode pembelajaran.
Situasi pembelajaran menjadi bagian penting untuk dijadikan pertimbangan metode apa yang tepat untuk dilakukan pada saat pembelajaran tertentu. Situasi yang baik berhubungan erat dengan kesuksesan penggunaan suatu metode pembelajaran. Maka, guru PAI janganlah menganggap enteng dengan situasi pembelajaran karena berhubungan dengan keberhasilan suatu metode pembelajaran yang dipergunakan.
5.    Fasilitas
Secara garis besar fasilitas ini dibagi menjadi dua, yaitu; fasilitas fisik, dan fasilitas non fisik. Kedua fasilitas ini sangat menunjang bagi keberhasilan metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru PAI.
6.    Kemampuan Guru
Kemampuan guru dalam proses mengajar memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya, karena memiliki latar belakang lembaga pendidikan yang berbeda. Semua ini sangat mempengaruhi pada sebuah pembelajaran yang dilangsungkan dan oleh karena itu dibutuhkan pemilihan metode yang tepat, serta harus disesuaikan dengan kemampuan guru tersebut. Hal ini penting sebagai proses untuk mengambil keputusan pemilihan metode untuk dipakai dalam proses pembelajaran.
Keputusan menentukan metode diambil berdasarkan informasi dan kemampuan guru sekurang-kurangnya meliputi tiga hal, yaitu:
Pertama, pengetahuan tentang belajar dan perkembangan peserta didik. Kedua, pengetahuan tentang kekuatan, minat, dan kebutuhan setiap peserta didik di dalam kelompoknya. Ketiga, pengetahuan tentang konteks sosio kultural dimana peserta didik hidup.[10]
  1. Kriteria Pemilihan Metode Pengajaran PAI
Seluruh metode mengajar yang ada, pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka perlu adanya kriteria khusus agar metode itu dinamakan dengan metode mengajar yang efektif. Menurut Syaiful Bahri Djamarah sebagaimana dikutip oleh Buna’i mengatakan ada beberapa faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
1.      Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah sesuai dengan tujuan pelajaran. Dengan kata lain bahwa untuk menentukan penggunaan metode mengajar, haruslah menyesuaikan dengan meteri pelajaran yang ada.
2.      Metode mengajar yang digunakan dalam peoses belajar mengajar haruslah disesuaikan dengan tingkat perkembangan pikiran peserta didik. Maksudnya seorang guru haruslah melihat tingkat kemampuan berpikir peserta didik, sekiranya anak didik mampu menggunakan metode mengajar secara diskusi, maka gunakanlah metode diskusi.
3.      Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak memerlukan waktu lama (efisien). Salah satu ciri penggunaan metode mengajar haruslah disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada atau alokasi waktu yang disediakan untuk pelajaran tersebut.
4.      Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah memperhatikan kondisi sarana dan prasarana yang ada.[11]

 BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
  1. Metode pembelajaran PAI adalah jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi oblek sasaran, yaitu pribadi Islami. Dalam pandangan al-Ghazali metode pembelajaran PAI adalah merupakan upaya pembersihan jiwa dengan cara ibadah, mengenal, dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
  2. Pemilihan metode yang tepat terkait dengan efektivitas pembelajaran, ketepatan penggunaan waktu, dan kondisi psikologis peserta didik serta lainnya menjadi bahan perhatian penting dalam proses pembelajaran PAI. Penggunaan sebuah metode terlebih dahulu harus mempertimbangkan berbagai aspek yang melingkupinya, yaitu: Tujuan Pembelajaran, Karakteristik Peserta didik, Materi Pelajaran , Situasi KBM, Fasilitas, dan Kemampuan Guru.
  3. Faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar sebagai berikut:
a)      Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah sesuai dengan tujuan pelajaran.
b)      Metode mengajar yang digunakan dalam peoses belajar mengajar haruslah disesuaikan dengan tingkat perkembangan pikiran peserta didik.
c)       Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak memerlukan waktu lama (efisien).
d)      Metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah memperhatikan kondisi sarana dan prasarana yang ada.
DAFTAR RUJUKAN
Syahraini Tambak, 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pres, 2004
Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007
Siswanto, Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan, Surabaya: Pena Salsabila, 2015
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikatif-Normatif, Jakarta: Amzah, 2013
Syahraini Tambak, Pendidikan Agama Islam Konsep Metode Pembelajaran PAI, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014
Mohammad Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Pena Salsabila, 2013
Buna’i, strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Surabaya: Pena Salsabila, 2015

[1] Syahraini Tambak, 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, Hlm. 16
[2] Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pres, 2004, Hlm. 146
[3] Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007, Hlm. 9

[4] Siswanto, Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan, Surabaya: Pena Salsabila, 2015, Hlm. 73
[5] Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikatif-Normatif, Jakarta: Amzah, 2013, Hlm. 138
[6] Ibid, Hlm. 73
[7] Syahraini Tambak, Pendidikan Agama Islam Konsep Metode Pembelajaran PAI, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, Hlm. 65
[8] Ibid, Hlm. 126
[9] Mohammad Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Pena Salsabila, 2013, Hlm. 76
[10] Ibid, Hlm. 128
[11] Buna’i, strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Surabaya: Pena Salsabila, 2015, Hlm. 110
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label