BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teori adalah sekumpulan dalil yang berkaitan secara sistematis yang menetapkan kaitan sebab akibat diantara variable yang saling bergantung.Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihanatau pengalaman.Perubahan yang dimaksud harus relative permanen untuk waktu yang cukup lama.Oleh karena itu sangat dibutuhkan teori-teori belajar.Snelbecterdalambuku Ratna Wilis(1991) berpendapat bahwa perumusan teori itu bukan hanya penting melainkan bagian vital psikologi dan pendidikan untuk dapat maju,berkembang dan memecahkan masalah-masalah yang ditemukan dalam setiap bidang.Untuk itu pemahaman tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis dan telah diuji kebenarannya melalui eksperimensangat dibutuhkan.Kebutuhan hal tersebut melahirkan teori belajar yang diantaranya adalah teori belajar sibernetik.
Teori ini sangat penting kami angkat mengingat dunia pendidikan saat ini sudah memasuki Milenium ke-3 yang mana perkembangan pendidikan harus sejalan dengan kemajuan tekhnologi informasi,sehingga pendidik dituntut untuk lebih proaktif serta seefektif mungkin dalam menyusun pembelajaran dan merangsang anak didik agar muncul minat untuk belajar melalui teori belajar sibernetik yang intisari teori tersebut menekankan pada sebuah informasi yang diterima.
Baca Juga
Historiografinya dan istilah dalam filsafat Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,rumusan masalah yang dapat dibahas dalam makalah ini adalah:
a.Apakah pengertian teori belajar sibernetik?
b. Siapa sajakh tokoh teori belajar sibernetik tersebut?
c. Bagaimanakah penerapan teori belajar sibernetik tersebut?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian teori sibernetik.
b. Untuk mengetahui tokoh penemu teori sibernetik.
c. Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan teori belajar sibernetik dalam pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini bermanfaat secara:
a. Teoritis;untuk mengkaji Ilmu Psikologi Pendidikan khususnya dalam menerapkan teori sibernetik dalam pembelajaran.
b. Praktis;agar mahasiswa memahami tentang pengertian serta tokoh dalam teori belajar sibernetik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Sibernetik
Teori Sibernetik adalah teori belajar yang mementingkan aspek pengeolahan informasi. Teori ini lebih berorientasi pada proses belajar dari pada hasil belajar. Bagamana informasi tersebut dipelajari akan menentukan proses belajar siswa. Teori ini tidak ada proses belajarpun yang ideal diterapkan di segala situasi. Sayu informasi akan dipelajari siswa dalam satu proses belajar. Namun siswa lain akan mempelajarinya dalam beberapa proses belajar tergantung kemampuan imajinasi yang dimiliki individu siswa.
Selanjutnya menurut Teori Sibernetik (budiningsih;2005) belajar adalah pengolahan informasi. Seolah- olah Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori Kognitif. Dengan demikian proses belajar memang penting dalam teori sibernetik namun, yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang proses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses bagamana proses belajar akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem infomasi yang dipelajari. Tokoh pengeikut Teori ini seperti: Gage, dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson.
Hal lain yang berkaitan dengan teori Sibernetik adalah komponen pemrosesan infomasi di pilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah:
1. Sensory Receptor merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Informasi itu ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu yang sangat singkat.
2. Working Memory diasumsikan mampu menangkap informasi yang di beri perhatian oleh individu.
3. Long Term Memory berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu.
Sejalan dengan Teori pemrosesan informasi, Ausubel (1968) mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi srtuktur kognitif yang telah dimiliki individu. Relgeluth dan Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata di dalam srtuktur koginif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci. Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian (enconding) diikuti dengan penyimpanan informasi (storage) dan diakhiri dengan mengungkapkan informasi- informasi yang di simpan dalam (retrieval)
B. Tokoh Pememu Teori Sibernetik
a. Landa
Landa merupakan salah seorang ahli psikologi yang beraliran sibernetik.Menurut landa,ada dua macam proses berfikir.Pertama,disebut proses berfikir “algoritmik”,yaitu proses berfikir liner,konvergen,lurus menuju ke satu target tertentu.Kedua,adalah cara berfikir “heuristic”,yakni cara berfikir divergen,menuju ke beberapa target sekaligus.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jikab yang hendak dipelajari itu(istilah yang lebih teknis yaitu sistem informasi yang hendak dipelajari) diketahui ciri-cirinya.Satu hal lebih tapat apabila disajikan dalam bentuk ”terbuka” dan member keleluasaan siswa untuk berimajinasi dan berfikir.
b. Pask dan Scott
Menurut Pask dan Scott,proses berfikir anak ada dua macam:1.Pendekatan serialis dengan pendekatan algoritmik 2.Berfikir menyeluruh(who list) tidak sama dengan heuristic.Cara berfikir menyeluruh adalah berfikir cenderung melompat ke depan,langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi.
Pendekatan yang berorientasi pada pengolahan informasi menekankan beberapa hal seperti ingatn jangka pendek(short term memory) dan ingatan jangka panjang(long term memory) dan sebagainya yang berhubungan dengan apa yang terjadi di otak kita.
C. Penerapan (Aplikasi) Teori Sibernetik Dalam Pembelajaran
Aplikasi Teori Sibernetik terhadap pembelajaran hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang kegiatan- kegiatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong untuk kerja, memberikan balikan informative, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar. Sehingga dalam penyusunan pembelajaran nantinya akan membentuk program yang akan diberikan kepada siswa di antaranya adalah:
• Menentukan tujuan instruksional
• Menentukan materi pelajaran
• Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut
• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi (algoritmik dan heuristic)
• Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasi
• Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar kritik.
Dalam penerapan Teori Sibernetik di dalam pembelajaran mempunyai beberapa keistimewaan di antaranya adalah:
• Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol
• Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
• Kapabilitas belajar dapat di sajikan lebih lengkap
• Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
• Control belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing- masing individu
• Balikan informative memberikan rambu- rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah di capai di bandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Di samping ada keistimewaannya teori ini juga ada kelemahannya karena lebih menekankan pada sistem informasi yang dipelajari dan kurang memperhatikan bagamana proses belajar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
a. Teori belajar sibernetik adalah salah satu teori belajar yang menekankan pada pengolahan informasi dengan memberikan keleluasaan dalam proses belajar siswa sesuai dengan kemampuan berfikirnya.
b. Tokoh penemu teori sibernetik yaitu Landa serta Pask dan Scott.
c. Penerapan teori sibernetik adalah dengan memberikan informasi yang jelas dan terarah tentang masalah yang akan dipelajari,disertai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran,merangsang ingatan pada prasyarat belajar,memberikan motivasi dan bimbingan serta menilai unjuk kerja anakn didik sehingga mampu meningkatkan aktifitas belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih,Asri.Belajar Dan Pembelajaran.Yogyakarta:FIP UNY.2002
B.Uno,Hamzah.Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.Bandung:Bumi Aksara.2008
Djamarah,Drs.Saiful Bahri.Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.2002
0 komentar:
Posting Komentar