BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin yang efektif, kita perlu tahu apa arti dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan telah menjadi topik yang sangat menarik dari para ahli sejarah dan filsafat sejak jaman dahulu. Sejak saat itu para ahli telah menawarkan 350 definisi tentang kepemimpinan. Salah seorang ahli menyimpulkan bahwa “ kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah di observasi, tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk dipahami (richard L. Daft, 1999). Mendefinisikan bahwa kepemimpinan merupakan suatu masalah yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
B.Rumusan Masalah
3.Apa saja pendekatan mengenai kepemimpina?
C.Tujuan Masalah
1.Menjelaskan mengenai pendekatan kepemimpinan.
Baca Juga
PERANAN MENEJEMEN DALAM ORGANISASI
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task-related activities of group members.
Sedangkan menurut Joseph C. Rost., 1993, kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.
B.Jenis Kepemimpinan
a.Kepemimpinan Situasional
Dalam jenis kepemimpinan ini dipercayakan bahwa faktor yang paling utama untuk mnentukan gaya kepemimpinan adalah situasinya. Pimpinan maupun pengikutnya menyesuaika diri dengan situasi. Terdapat sekedar penyesuaian diri oleh pengikut dengan pemimpinnya, dan sebaliknya. Penelitian Frederick E. Fieldler mengenai kepemimpinan banyak memberikan sumbangan, bagi pandangan kepemimpinan ini . Menentukan daya guna kepemimpinan:
a.Hubungan kepemimpinan atau banyak kepercayaan yang dipunyai para pengikut kepada pemimpinnya.
b.Seberapa jauh pekerjaan-pekerjaan para pengikut dijadikan struktur tugas atau pekrjaan rutin.
c.Seberapa jauh kekuasaan merupakan bagian tak dipisahkan dari posisi kepemimpinan.
b.Kepemimpinan Prilaku Pribadi
Sebagai yang ditunjukkan oleh namanya, prilaku pemimpin itu diberi penekanan dalam jenis kepemimpinan iu sendiri penekanan dalam jenis kepemimpinan ini. “personal behavior leader” adalah orang yang luwes, menggunakan dalam setiap keadaan tindakan yang dianggap tepat sambil selalu mengingat kemampuan-kemampuan, banyaknya pengawasan yang diperlukan, dan apakah pemimpin itu ingin menentukan isunya.
c.“Work centered” atau “Worker-centered leadrship” kepemimpinan terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya, jenis kepemimpinan ini sangat erat hubungannya dengan “situational type” yang sudah dibicarakan lebih dahulu. Orang yang berbeda menanggapi dengan cara yang berbeda pula jenis kepemimpinan yang berbeda.
d.Personal Leadership kepemimpinan Pribadi. Motivasi dan petunjuk iberikan dengan kontak pribadi dengan pribadi. Terdapat suatu hubungan yang dekat antara pemimiin dengan setiap anggota kelompok.
e.Kepemimipin demokrasi. Jenis ini memberi penekanan pada partisipasi dan penggunaan pikiran-pikiran oleh anggota-angota kelompok, yang karena itu harus diberi penerangan yang baik mengenai pokok-pokok yang dibahas.
f.Kepimimpinan otoritas. Pemimipin dasar disini adalah, bahwa kepemmipinan it dipunyai oleh si pemimpin sejauh ia mempunyi kekuasaan.
g.Kepemimipinan paternalistik. Terdapat suatu pengaruh kebapakan antara pemimipn dan kelompok. Maksudnya ialah melindungi dan menusu kesenangan dan kesejahteraan pengikut-pengikutnya. Paternalisme sesuai benar untuk keadaan-keadaan tertentu, tetapi ia dapat mneghambat berkemangnya kepercayaan kepada diri sendiri dari anggota-anggota kelompok.
h.Indigeonus lidership. Kepemimipinan asli. Pemimipin-pemimipin asli yang berbeda dapat ditemukan untuk tujuan-tujuan yang berbeda dalam kelompok yang sama.
C.Pendekatan Mengenai Kepemimpinan
1.Pendekatan Personal Mengenai Kepemimpinan
Pendekatan personal menegnai kepemimpinan berangkat dari sebuah pertanyaan sederhana; siapakah pemimpin itu ? apakah menjadi pemimpin itu dilahirkan atau dapat dipelajari ? apakah yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin ? pendekatan personal mencoba melihat pemimpin dari sisi personal atau karakteristik figur dari seorang pemimpin.
Pembahasan dibagi menjadi dua, mengenai pemimpin dan bukan pemimpin, serta pemimpin efektif dan pemimpin yang tidak efektif.
Pemimpin dan bukan pemimipin. Berbagai pandangan dapat kita temukan ketika barang kali kita pernah mendengar bahwa pemimin itu harus cerdas, pintar, besifat terbuka, memiliki kepercayaan diri dan lebih tinggi misalnya. Pada kenyataanya masih menimbulkan prokontra, terlebih pada kenyataan bahwa banyak pemimpin yang tidak memiliki kriteria tersebut, namun dia diakui sebagai pemimpin oleh masyarakat.
Pemimipin efektif dan tidak efektif pendekatan ini mencoba melihat bahwa karakteristik pemimipin bukan sekedar dilihat dari sisi fisik saja, tetapi juga dari kemampuannya untuk mencapai yujuan dari sebuah organisasi.
2.Pendekatan prilaku mengenai kepemimpinan
Pendekatan prilaku lebih memfokuskan kepada tindakan yang dilakukan oleh pemimpin, seperti bagaimana mereka melakukan delegasi, bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang-orang serta bagaimana mereka memotivasi para pegawai, dan seterusnya. Prilaku, tidak seperti faktor personal, dapat dipelajari sehingga mereka yang mendapatkan pendidikan atau pelatihan yang memadai mengenai kepemimipinan akan mampu menjadi pemimipin yang efektif.
Para teoritis yang melakukan pendekatan prilaku mengenai pemimpin pada dasarnya memfokuskan pada dua aspek dari prilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan.
3.Pendekatan kontingensi mengenai kepemimpinan
Para peneliti melakukan identifikasi situasi-situasi yang mendorong suatu gaya kepemimpinan tertentu yang dilakukan. Pendekatan kepemimpinan yang mempertimbangkan situasi yang dihadapi inilah yang dinamakan sebagai pendekatan kontingensi dalam kepemimpinan, dimana secara sederhana pendekatan ini memandang bahwa gaya manajemen atau kepemimpinan yang akan memberikan kontribusi positif bagi organisasi yang sangat beragam dan sangat ditentukan oleh keragaman situasi dan keadaan yang dihadapi oleh organisasi dari waktu ke waktu.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka.
2.Jenis kepemimpinan :
a.Kepemimpinan situasional.
b.Kepemimpinan perilaku pribadi.
c.Work centered atau worker-centered leadeship.
d.Personal leadership.
e.Kepemimpinan demokrasi.
f.Kepemimpinan otoritas.
g.Kepemimpinan paternalistik.
h.Kepemimpinan asli.
3.Pendekatan mengenai kepemimpinan:
a.Pendekatan pesonal mengenai kepemimpinan.
b.Pendekatan prilaku mengenai kepemimpinan.
c.Pendekatan kontingensi mengenai kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Nashar, Dasar-Dasar Manajemen, Surabaya: Pena Salsabia, 2013.
Safaria Triantoro, Kepemimpinan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.
Terry George R., Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2015
0 komentar:
Posting Komentar