BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap produsen selalu berusaha melalui produk yang dihasilkannya dapatlah tujuan dan sasaran perusahaannya tercapai. Produk yang dihasilkannya dapat terjual atau dibeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga yang memberikan keuntungan perusahaan jangka panjang. Melalui produk yang dapat dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya dan berkembang. Dalam rangka inilah setiap produsen harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsikan oleh si konsumen.
Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen, sehingga dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkannya. Melalui produk yang di hasilkannya, perusahaan menciptakan dan membina langganan. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan di tentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dai produk yang di hasilkannya. Keberhasilan ini ditentukan oleh ketepatan produk yang di hasilkannya dalam memberikan kepuasan dari sasaran konsumen yang ditentukannya. Dengan kata lain, usaha-usaha pemasaran hauslah di arahkan pada konsumen yang ingin dituju sebagai sasaran pasarnya. Dalam hal ini maka usaha pemasaran yang menunjang keberhasilan perusahaan haruslah di dasarkan pada konsep pemasaran yang tepat untuk dapat menentukan strategi pasar dan strategi pemasaran yang mengarah kepada sasaran pasar yang dituju. Untuk pembahasan yang lebih terarah, terlebih dahulu perlu di batasi pengertian emasaran. Selanjutnya perlu di tinjau perkambangan pemikiran tentang pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran serta cakupan ruang-lingkup dari manajemen pemasaran.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pemasaran?
2. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen pemasaran?
3. Apa ruang lingkup manajemen pemasaran?
4. Bagaimana strategi pemasaannya?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian manajemen pemasaran
2. Mengetahui sejarah perkembangan manajemen pemasaran
3. Mengetahui ruang lingkup manajemen pemasaran
4. Mengetahui strategi pemasaran
Baca Juga
SEJARAH BERDIRINYA DINASTI UMAYYAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
Timbulnya penafsiran yang tidak tepat ini terutama disebabkan karena masih banyaknya diantara kita yang belum mengetahui dengan tepat definisi tentang pemasaran tersebut. Bagi seorang manajer took serba ada, pemasaran diartikannya sebagai kegiatan pengeceran (retailing) atau penjajakan (merchandising).
Ada dua penafsiran Tentang pemasaran, yaitu penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari American MarketingAssocition 1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga, dan promosinya. Sebagai contoh, keputusan pemasaran tersebut dapat berupa produk apa yang harus diproduksi, apakah produk itu harus dirancang, apakah perlu dikemas, dan merek apa yang akan digunakan untuk produk itu.
Pemasaran telah didefinisakan dalam berbagai pengertian diantaranya menurut American Marketing Association. Pengertian yang seperti ini hampir sama dengan kegiatan distribusi, sehingga gagal menunjukkann asas-asas pemasaran, terutama dalam menentukan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan. Hal ini terutama disebabkan karena pengertian pemasaran di atas tidak menunjukkan kegiatan usaha yang khusus terdapat dalam pemasaran.
Pengertian lain menyatakan pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat. Pengertian atau definisi ini memberikan suatu gagasan kegiatan tertentu yang dilakukan oleh para tenaga pemasaran. Akan tetapi, pengertian ini ternyata gagal menentukan kegiatan pemasaran secara luas, yang mencakup tidak hanya barang dan jasa yang terbatas. Oleh karena itu, terdapat pengertian atau definisi lain yang lebih luas tentang pemasaran, yaitu sebagai usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar kehidupan. Pengertian ini berbeda dengan yang sebelumnya, karena penekanannya pada pandangan makro atau sosial dari pemasaran. Oleh karena itu pengertian ini tidak memberikan dasar yang jelas dan kurang universalnya pemasaran.
Disamping pengertian yang telah disebutkan di atas, terdapat pengertian yang sering digunakan dalam pembahasan tentang pemasaran, terutama nanti akan digunakan dalam tulisan ini. Pengertian tersebut menyatakan pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Berdasarkn pengertian ini, pembahasan tentang pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam pembatasan yang tegas, terkait dengan kegiatan pemasaran yang berlaku universal.
B. Perkembangan Manajemen Pemasaran
Kegiatan pemasaran sebenarnya berkembang sejak adanya kebutuhan manusia itu melalui pertukaran. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan perkembangan penggunaan alat pertukaran. Dengan adanya pertkembangan tersebut mulailah dikenal transaksi jual-beli. Pada masa itu pemasaran barulah merupakan kegiatan transaksi jual-beli di mana seluruh barang-barang yang dihasilkan atau diproduksikan dengan mudah dan dapat terjual. Masalah yang diutamakan pada saat itu bagaimana menghasilkan suatu barang. Hal ini terutama disebabkan barang apapun yang dihasilkan akan dapat terjual. Oleh karena itu, orientasi pemikiran manajemen pada saat itu adalah orientasi produksi.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada saat itu terutama ditekankan pada kegiatan penyaluran. Dalam masa itu timbul persaingan antara produsen didalam menyampaikan produknya ke tangan konsumen. Adanya persaingan ini menimbulkan mulai dikenalnya kegiatan promosi disamping kegiatan distribusi atau penyaluran. Orientasi pemikiran manajemen pada masa itu telah berkembang dari orientasi produksi menjadi orientasi penjualan.
Dari perkembangan pengkajian kegiatan pemasaran, terlihat bahwa pemasaran mulai timbul dan lahir serta tumbuh dalam suatu masyarakat dengan suatu sistem ekonomi yang terbatas, dimana masyarakat yang ada mencukupi kebutuhannya dari hasil produksinya sendiri, yang berkembang menjadi masyarakat dengan system ekonomi social, dimana terdapat pembagian kerja (devision of labour), serta adanya industralisasi dan urbanisasi penduduk. Perkembangan pemasaran yang timbul akibat dari proses evolusi sistem ekonomi.
Tahap pekembangan selanjutnya, produsen mulai menghasilkan barang-barang dalam jumlah yang besar untuk menghadapi pesanan berikutnya. Dalam hal ini mulai dilakukan pembagian kerja lebih jauh, para pengusaha mengembangkan usahanya dalam rangka untuk menjual tambahan produk hasilnya. Pengusaha atau pedagan yang bertindak sebagai perantara antara produsen dan konsumen, yang sering disebut sebagai pedagang perantara. Untuk memungkinkan komunikasi dengan produsen dan konsumen serta kemungkinan dilaksanakan kegiatan pembelian dan penjualan, berbagai kelompok berusaha untuk berkumpul secara geografi, sehingga mulai timbullah pusat-pusat perdagangan (trading centers). Sejalan dengan ini mulailah dilaksanakan pembangunan ekonomi di berbagai negara. Demikian, terdapatlah kemajuan dalam bidang ekonomi yang merupakan pelicin dalam perkembangan kegiatan pemasaran umumnya dan manajemen pemasaran khususnya.
Perkembangan pemasaran modern mulai terdapat sejak timbulnya revolusi industri di negara-negara Barat. Timbulnya persaingan merupakan produk tambahan dari timbulnya revolusi industri, disamping tumbuh dan berkembangan pusat-pusat urbanisasi atau perkotaan dan berkurangnya penduduk dipedesaan. Dalam hal ini terdapat pergeseran kegiatan operasi pengerjaan tangan dalam rumah tangga pada umumnya menjadi kegiatan maksimal dalam industri atau pabrik. Kegiatan pemasaran pada saat itu terasa semakin meningkat, terutama disebabkan pertumbuhan perusahaan industry yang demikian pesat, ebenarnya diakibatkan oleh adanya permintaan pasar yang melebihi penawaran dari produk yang tersedia pada saat itu.
Perkembangan terakhir, pemasaran dilihat dari penarapan ilmu manajemen, yang mencakup proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas konsep pemasaran dan proses manajemen yang mencakup analisa, perencanaan, pelaksanaan kebijakan, strategi dan taktik, dan pengendalian. Dengan pendekatan manajerial inilah, mulai dikenalnya manajemen secara umum, dimana terdapat fungsi-fungsi manajemen. Dalam hal inilah mulai dikembangkannya konsep pemasaran dalam falsafah dan sistem pemasaran dengan intinya adalah strategi pemasaran terpadu (Marketing Mix Strategy).
C. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran
Dengan batasan pengertian mengenai manajemen pemasaran seperti diatas, maka akan tercakup ruang lingkup yang sangat luas. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa manajemen pemasaran mencakup seluruh filsafat, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran. Pada umumnya ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi:
a. Filsafat Manajemen Pemasaran, yang mencakup konsep dari proses pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran.
b. Faktor lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan pimpinan perusahaan.
c. Analisis pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis kesempatan pasar.
d. Pemilihan sasaran (target) pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan, peramalan potensi sasaran pasar, dan penentuan wilayah pasar/penjualan.
e. Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi jangka panjang pemasaran perusahaan (marketing corporate planning), perencanaan operasional pemasaran perusahaan, penyusunan anggaran pemasaran dan proses penyusunan rencana pemasaran perusahaan.
f. Kebijakan dan strategi pemasaran terpadu (marketing mix strategy), yang mencakup pemilihan strategi orientasi pasar, pengembangan acuan pemasaran (marketing mix) untuk strategi pemasaran dan penyusunan kebijakan, strategi dan taktik pemasaran secara terpadu.
g. Kebijakan dan strategi produk, yang mencakup strategi pengembangan produk, strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan produk (product mix).
h. Kebijakan dan strategi harga, yang mencakup strategi tingkat harga, strategi potongan harga, strategi syarat pembayaran, dan strategi penetapan harga.
i. Kebijakan dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi saluran distribusi dan strategi distribusi fisik.
j. Kebijakan dan strategi promosi, yang mencakupstrategi advertensi, strategi promosi penjualan (sales promotion), strategi personal seling, dan strategi publisitas serta komunikasi pemasaran.
k. Organissi pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku organisasi pemasaran.
l. Sistem informasi pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi pemasaran, riset pemasaran, pengelolaan, dan penyusunan sistem informasi pemasaran.
m. Manajemen penjualan, yang mencakup manajemen tenaga penjual, penglolaan wilayah penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran penjualan.
n. Pengendalian pemasaran, yang mencakup analisis dan evaluasi kegiatan pemasaran baik dalam jangka waktu (tahun) maupun tahap operasional jangka pendek.
o. Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor (export marketing), pola-pola pemasaran internasional dan pemasaran dari perusahaan multinasional.
D. Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran ada empat yaitu:
a. Strategi umum dan menyeluruh pemasaran
Ada enam tahap dalam proses pemasaran, yaitu analisis peluang/kesempatan pasar, pemilihan sasaran pasar, strategi peningkatan posisi persaingan, pengembangan sistem pemasaran, pengembangan rencana pemasaran serta penerapan rencana dan pengendalian penerapannya.
Tahap pertama yang dilakukan adalah menganalisis kesempatan/peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kesempatan/peluang pasar ini harus dipertimbangkan dan diseleksi untuk memilih mana yang relevan dengan tujuan perusahaan.
Tahap kedua adalah penentuan sasaran pasar, yang akan dilayani oleh perusahaan. Untuk melayani seluruh pasar yang ada, karena setiap pasar terdiri dari kelompok konsumen yang berbeda, kebutuhan, keinginan serta kebiasaan dan reaksi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat melayani kebutuhan dan keinginan konsumen dari pasarnya sesuai dengan kemampuan perusahaan, maka perusahaan perlu menentukan segmentasi pasar dan menetapkan segmentasi pasar yang mana yang akan dilayani sebagai sasaran pasar.
Tahap ketiga dari proses pemasaran ini adalah menilai kedudukan dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau kedudukan perusahaan dalam persaingan pada sasaran pasar yang dilayani. Dalam tahap ini perusahaan harus mempunyai pandangan atau keputusan mengenai produk (barang atau jasa) apa yang akan ditawarkan kepada sasaran pasar, dalam hubungannya dalam bidang usaha perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tahap keempat adalah mengembangkan sistem pemasaran. Yang dimaksudkan dengan mengembangkan sistem pemasaran dalam hal ini adalah tugas untuk mengembangkan organisasi pemasaran, sistem informasi pemasaran, sistem perencanaan, dan pengendalian pemasaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani sasaran pasar.
Tahap kelima adalah mengembangkan rencana pemasaran. usaha pengembangan ini diperlakukan karena keberhasilan perusahaan terletak pada kualitas rencana pemasaran yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai sasaran pasar. Komponen dari rencana pemasaran terdiri dari: analisis situasi pasar, tujuan dan sasaran pemasaran dan strategi pemasaran, program pelaksanaannya dan anggaran pemasaran.
Tahap keenam menerapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun dan mengendalikannya. Penerapan atau pelaksanaan rencana harus mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga perlu mempunyai taktik yang dijalankan, dan untuk keberhasilannya taktik yang dijalankan dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran lainnya.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahaan (corporate marketing plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok di bidang pemasaran perusahaan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada jangka waktu tertentu dalam jangka panjang di masa depan.
b. Strategi penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentuk, yaitu:
1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan pembeliannya. Sebagai contoh, jika seorang konsumen lebih sering membeli rokok dan lebih banyak menghisapnya pada setiap kali pemakaian, maka dia akan membeli rokok lebih banyak.
2) Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi konsumen saingan. Sarana yang digunakan tidak berbeda dengan yang telah diuraikan pada butir satu di atas. Perbedaannya hanya pada sasaran atau target yang hendak dicapai, yaitu pada konsumen saingan, sedangkan pada butir satu di atas adalah pada konsumen perusahaan sendiri.
3) Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakaian (nonuser) atau calon konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya.
Dalam usaha ini perusahaan dapat mengatur kegiatan pemasarannya dalam bentuk salah satu dari strategi sebagai berikut:
a) Strategi Rapid Skimming
Strategi ini hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya, sebagian besar potensi pasar yang belum mengenal produk, calon konsumen yang telah mengenal produk akan tertarik untuk memiliki produk tersebut dan memiliki kesanggupan untuk membayar harga yang diminta, dan perusahaan menghadapi persaingan yang potensial dan bertujuan untuk membangun preferensi merek (brand preference).
b) Strategi slow skimming
Strategi ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya, luas pasar secara relatif terbatas, sebagian besar pasar telah mengenal produk itu, calon konsumen bersedia membayar harga yang diminta, dan kemungkinan ancaman para pesaing kecil.
c) Strategi Rapid Penetration
Strategi ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya, luas pasar relatif cukup besar, umumnya pasar itu belum mengenal produk, calon konsumen umumnya peka terhadap harga, kemungkinan ancaman para pesaingan cukup besar, dan biaya produksi per unit cenderung menurun dengan bertambahnya jumlah produksi dan pengalaman kerja.
d) Strategi slow Penetration
Strategi ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya, luas pasar relative cukup besar, umumnya pasar itu sangat mengenal produk tersebut, umumnya pasar itu sangat sensitif terhadap harga (price sensitive), kemungkinan ada ancaman dari para pesaing.
c. Strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix)
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strattegi acuan/bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menajikan penawaran produk paa segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksipara pembeli atau pembeli.
Dalam strategi acuan/bauran pemasaran yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran. Keempat komponen strategi pemasaran ini diantaranya:
1. Strategi produk
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya merupakan strategi pemasaran, ssehingga gagasan atau ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.
2. Strategi harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsure lainnya hanya unsur biaya saja. Adapun tujuan penetapan harga, yaitu: memperoleh laba yang maksimum, mendapatkan share pasar, memerah pasar (market skimming), mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum, mencapai keuntungan yang ditargetkan, mempromosikan produk.
3. Strategi penyaluran/distribusi
Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan atas:
1) Saluran langsung, yaitu: produsen - konsumen
2) Saluaran tidak langsung, yaitu dapat berupa:
Produsen - pengeceran-konsumen
Produsen- pedagan besar/menengah-pengecer-konsumen
Produsen- pedagan besar- pedagan menengah - pengecer -konsumen.
Saluran distribusi diperlukan oleh setiap perusahaan, karena produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (formutility) bagi konsumen setelah sampai ketangannya, sedangkan lembaga penyalur membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat, dan emikiran dari produk itu.
4. Strategi promosi
Kombinasi dari unsur-unsur promosi ini dikenal dengan sebutan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion), dan publisitas. Saluran yang mempengaruhi strategi promosi ada dua diantaranya:
1) Saluran perorangan(personal channels) terdiri dari:
Saluran advokat (advocate chenneks),seperti
ramoniaga(sales men) dan sebagainya.
Saluran tenaga ahli (expert channels), seperti dokter, konsultan, dan sebagainya.
Saluran lingkungan sosial (social channel), seperti teman, tetangga dan sebagainya.
2) Saluran yang bukan perorangan (nonpersonal) terdiri dari:
Media massa dan selektif (mass and selective media), seperti Koran, radio, dan sebagainya.
Penciptaan suasana (atmospheres), yaitu penciptaan iklim agar orang mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan, dan
Kejadian tertentu (events), seperti pembukaan secara besar-besaran, price deals dan sebagainya.
d. Strategi siklus kehidupan usaha/daur hidup produk (product life cycle)
Tahapan yang terdapat dalam siklus kehidupan usaha produk, terdiri dari tahapan pengenalan (introduction), tahapan pengembangan (growth), tahapan pematangan (maturity), dan tahapan penuaan atau penurunan (desline).
Dengan adanya perbedaan kondisi masing- masing tahapan, strategi pemasaran yang dijalankan hendaknya berbeda pula, agar tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran dapat dicapai. Jadi, strategi pemasaran suatu produk hendaklah disesuaikan dengan kondisi masing-masing tahapan siklus kehidupan usaha dari produk tersebut.
Strategi pemasaran yang menyangkut produk, meliputi penampilan, desain, pengemasan, mutu, ukuran, bentuk, dan pelayanan.dalam hal ini, strategi yang sering dilakukan adalah pengembangan produk, penciptaan produk baru dan defirsivikasi produk.
Strategi pemasaran yang menyangkut harga, meliputi penentuan tingkat harga, pemberian potongan, dan penentuan syarat-syarat pembayaran.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan, setiap produk umumnya mengalami siklus kehidupan usaha. Untuk memungkin keberhasilan usaha pemasaran suatu produk dalam tingkat persaingan yang semakin tajam, maka perlu ditetapkan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran tersebut hendaklah mempertimbangkan pada tahapan mana siklus kehidupan usaha dari produk itu berada saat ini, agar strategi itu dapat efektif untuk pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dengan mengetahui pada tahapan mana produk yang kita pasarkan berada, maka dapat diharapkan strategi pemasaran yang ditetapkan lebih terarah dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan kita.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Ada dua penafsiran entang pemasaran, yaitu penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari American MarketingAssocition 1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulia jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga, dan promosinya. Sebagai contoh, keputusan pemasaran tersebut dapat berupa produk apa yang harus diproduksi, apakah produk itu harus dirancang, apakah perlu dikemas, dan merek apa yang akan digunakan untuk produk itu.
Kegiatan pemasaran sebenarnya berkembang sejak adanya kebutuhan manusia itu melalui pertukaran. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan perkembangan penggunaan alat pertukaran. Dengan adanya pertkembangan tersebut mulailah dikenal transaksi jual-beli. Pada masa itu pemasaran barulah merupakan kegiatan transaksi jual-beli di mana seluruh barang-barang yang dihasilkan atau diproduksikan dengan mudah dan dapat terjual. Masalah yang diutamakan pada saat itu bagaimana menghasilkan suatu barang. Hal ini terutama disebabkan barang apapun yang dihasilkan akan dapat terjual. Oleh karena itu, orientasi pemikiran manajemen pada saat itu adalah orientasi produksi.
Ruang lingkup manajemen pemasaran, filsafat manajemen pemasaran, faktor lingkungan pemasaran, analisis pasar, pemilihan sasaran pasar, perencanaan pemasaran perusahaan, kebijakan dan strategi pemasaran terpadu, kebijakan dan strategi produk, dan lain-lain.
Adapun strategi pemasaran yaitu, strategi umum dan menyeluruh pemasaran, strategi penetrasi pasar, strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), strategi siklus kehidupan usaha/daur hidup produk (product life cycle).
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. GrafindoPersada. 2013)