BAB I
PENDAULUAN
A.Latar Belakang
Menejemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yamg melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan organisasional atau maksud yang nyata. Menejemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah “managing” pengolahan, sedang pelaksanaannya disebut manejer atau pengelola. Menejemen memiliki tujuan tertentu dan tidak dapat diraba. Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang biasanya diungkapkan dengan istilah “objectives” atau hal-hal yang nyata.
Sebagai ilmu, menejemen memiliki kerangka teori dan krangka pikir yang teruji, terutama berhubungan dengan tori mnenejemen ilmiah, organisasi klasik, dan teori prilaku organisasi.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Peranan Menejemen Dalam Organisasi ?
C.Tujuan
1.Mengetahui bagaimana peranan menejemen dalam organanisasi
Baca Juga
BUDAYA ORGANISASI
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Organisasi Dan Sifat-Sifat Organisasi
1.Pengertian organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa inggris organization, yang bentuk invinitifnya adalah to organise. Kata tersebut berasal dari kata yunani, organon yang berarti sebagian atau susunan dalam binatang atau tumbuh-tumbuhan yang dipergunakan untuk melakukan beberapa tugas khusus, seperti hati, ginjal, dan sebagainya. Adapun kata organon diartikan juga dengan alat, sedangkan kata to organise diberi arti menyusun atau mengatur bagian-bagian yang berhubungan atau sama lain, yang tiap-tiap bagian mempunyai satu tugas khusus dan atau berhubungan dengan keseluruhan. Pendapat lain mengenai organisasi adalah alat, bagian, anggota atau badan.
Menurut Griffin (2002) organisasi adalah a group of people working together in a structured and coordinated fashion to achive a set of goals. Organisasi adalah kelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dengan bahasa lain, penulis mendefinisikan sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut dalam kerja sama.
Menurut Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa i define organization asa a system of cooperatives of two more persons artinya bahwa organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih.
Sugandha mengatakan bahwa organisasi adalah kumpulan manusia yang mempunyai kepentingan yang sama, yang karena keterbatasan sumber yang mereka miliki, mereka mengikatkan diri dalam kerja sama pembagian tugas yang jelas dalam mencapai tujuan guna meraih kepentingan masing-masing.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa organisasi merupakan sistem yang terpadu, yang di dalamnya terdapat subsistem dan komponen-komponen yang saling berhubungan. Setiap hubungan yang terjadi merupakan kerja sama di antara subsistem yang ada, sehinnga ada yang saling ketergantungan yng kuat secara internal dan hubungan yang terpadu secara eksternal. Hubungan eksternal itu merupakan bagian dari kenyataan organisasi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat dan elemen lainnya yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik misalnya dapat memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik tertentu. Di sisi lain, organisasi sosial dapat memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik, akan tetapi organisasi sosial bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui kegiatan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatuhan-pelatihan dan lain sebagainya.
Sedangkan organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga mereka berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama dalam organisasi tersebut.
2.Sifat-sifat organisasi
a.Organisasi Formal
Ciri-ciri organisasi formal adalah sebagai berikut:
1.Seluruh anggota organisasi diikat oleh suatu persyaratan formal sebagai bukti keanggotaannya. Misalnya, negara sebagai organisasi formal yang seluruh warga negara diikat oleh persyaratan formal yang harus dimiliki, yakni kartu tanda anda penduduk, kartu keluarga, dan sejenisnya. Demikian puala, dalam organisasi formal lainnya dalam bentuk ormas atau partai politik yang seluruh anggotanya harus memiliki kartu keanggotaan bahwa ia benar-benar terdaftar dan diakui sebagai anggota yang sah, misalnya kartu anggota Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan Persatuan Umat Islam.
2.Kedudukan, jabatan, dan pangkat yang terdapat dalam organisasi dibuat secara hierarkis dan piramida yang menunjukkan tugas, kedudukan, tanggung jawab, dan wewenang yang berbeda-beda.
3.Setiap anggota yang memiliki jabatan tertentu secara otomatis memiliki wewenang dan tanggung jawab yang membawahi jabatan anggota dibawahnya. Dengan demikian, hak memerintah berada bersamaan dengan hak diperintah, hak melarang bersamaan dengan hak untuk tidak mengerjakan kegiatan tertentu.
4.Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
5.Pelaksanaan kegiatan diatur menurut jabatannya masing-masing tetapi setiap fungsi jabatan dengan tugasnya saling berhubungan dan melakukan kerja sama.
6.Seluruh kegiatan direncanakan secara musyawarah mufakat dengan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan.
7.Hubungan kerja sama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural yang jelas yang berimplikasi secara langsung kepada perbedaan penggajian dan tunjangan masing-masing anggota organisasi.
8.Adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang merupakan sistem kinerja organisasi.
b.Organisasi Informal
Sifat organisasi informal melekat pada organisasi informal, sebagaimana negara mengharuskan adanya KTP bagi warga negara. Pembuatan KTP berkaitan dengan organisasi-organisasi formal di dalam pemerintahan, misalnya kantor kecamatan, kantor desa, kantor RW hingga kantor RT, semua itu tidak dapat dilaksanakan jika tidak organisasi informal, yaitu keluarga. Meskipun di dalam keluarga terdapat kepala keluarga, ibu rumah tangga, anak-anak dan kerabat, keluarga bukan merupakan organisasi formal. Demikian pula, organisasi yang bergerak dalam pendidikan, yakni sekolah formal. Tidak akan ada sekolah formal yang berlaku. Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan negara lain, misalnya dengan Malaysia, Jepang, Thailand, Amerika Serikat dan sebagainya. Kerja sama tersebut dikatakan sebagai kerja sama eksternal yang skopnya dapat dikatakan sebagai kerja sama internasional.
2.Bentuk-bentuk Organisasi
Dilihat dari pola hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi, organisasi dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu sebagai berikut:
1.Organisasi Garis (line organization)
Organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan /kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksekutif (chie fexecutif).
Dalam organisasi garis, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan system satu komando dan kekuasaan absolute pada pimpinan pusat. Pimpinan organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada bawahannya. Penciptanya adalah Henry Fayol dari prancis. Bentuk organisasi ini sering juga disebut bentuk organisasi militer karena digunakan pada zaman dahulu dikalangan militer.
Dengan demikian ciri-ciri dari organisasi garis ini adalah sebagai berikut:
a)Organisasinya kecil
b)Jumlah anggota yang sedikit
c)Pemilik merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham utama
d)Asas kesatuan komando yang dominan
e)Disiplin ketat
f)System pengawasan yang ketat
g)Koordinasi antar pegawai sangat sederhana dan mudah dilakukan
h)Hubungan antar anggota yang sangat dekat dan satu lapis atau searah ,bahkan dapat dilakukan antar pribadi secara tatap muka
i)Penggunaan alat-alat sederhana
j)Produk yang dihasilkan homogen.
Kelebihan organisasi garis yang menonjol, yaitu mudah pengelolaanya, disiplin yang kuat, dan selalu berada dalam satu komando yang berada di tangan seorang pimpinan. Sedangkan keburukan organisasi garis, yaitu ketergantungan yang kuat kepada satu pimpinan sehingga apabila pimpinan mengalami perihal buruk, dampak dampak buruknya langsung berimbas pada organisasi, tidak ada upaya pengembangan para pengawai, jenis pekerjaan yang monoton, ada kecenderungan pemimpin bertindak otoriter, sulit mengembangkan perusahaan karena keahlian pegawai relatif sama.
2.Organisasi Lini dan Staf (line and staff )
Bentuk organisasi ini pada umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Penciptanya Harrington Emerson. Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapa satu atau lebih tenaga staf. Staf, yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabar pemimpin di dalam organisasi tersebut.
Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
a.komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat ketinggkat daerah.
b.Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis/petunjuk, baik berupa pikiran, tenaga kerja, prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi. Pimipnan (kepala) mempunyai mempunyai wewenang komando. Dengan ciri-ciri tersebut, organisasi yang berbentuk lini dan staf memiliki kebaikan tersendiri, diantaranya adalah:
a.Dapat digunakan oleh organisasi yang besar
b.Seluruh staf memiliki keahlian yang pasti yang semakin mengakuratkan pengambilan keputusan
c.Kedisiplinan staf dapat dipegang teguh
d.Adanya pengembangan karier staf sesuai dengan keahliannya.
Keburukan organisasi lini dan staf adalah:
a.Terlalu banyak staf dengan keahliannya masing-masing menimbulkan persaingan karier yang kurang sehat
b.Pengawasan terhadap staf yang cukup menyulitkan dan adanya tindakan kolusi antarstaf demi kepentingan pribadi
c.Solidaritas antarstaf rendah dan hubungan yang serba formalistic
d.Biokrasi terkadang sangat rumit dan terkesan berbelit-belit
e.Efektivitas dan efisiensi kerja kurang terjamin
f.Biaya ekonomi tinggi dalam menggaji staf dan memberi tunjangan
g.Koordinasi yang sukar dilakukan secara komprehensif.
3.Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional pertama kali diciptakan oleh Taylor. Ciri penting dari organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memiliki bawahan yang “jelas”. Setiap atasan dapat melakukan instruksi kepada semua bawahan sepanjang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya dan yang paling penting masih berada dibawah naungan organisasi yang dimaksudkan.
Kebaikan organisasi fungsional adalah:
a.Spesialisasi karyawan maksimal
b.Solidaritas antarpengawai sangat tinggi
c.Disiplin pengawai yang tinggi
d.Tanggung jawab atas fungsinya terjamin
e.Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan potensi serta cita-citanya.
Keburukan organisasi fungsional adalah:
a.Terlalu kaku dengan spesialisasi para pekerja
b.Kesulitan melakukan penelusuran area pekerjaan
c.Koordinasi kurang menyeluruh
d.Dapat menyebabkan dispersobalisasi
e.Keahlian memimpin kurang dapat dijamin
f.Sulit melaksanakan kegiatan tang berasal dari satu komando.
4.Organisasi Bentuk Panitia(commitee)
Organisasi yang bersifat sementara dan khusus dibentuk dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Akan tetapi, ada pula organisasi yang selamanya menggunakan bentuk kepanitiaan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.Pimpinan berbentuk kolektif
b.Terdiri atas beberapa orang
c.Pengambilan keputusan selalu didasarkan pada musyawarah dan mengutamakan kuorum
d.Kegiatan merupakan tanggung jawab bersama
Kebaikan organisasi bentuk panitia adalah:
a.Solidaritas yang kuat antarpegawai
b.Konsolidasi wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang kuat
c.Selalu mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
d.Keterpaduan informasi yang kuat yang berasal dari seluruh pengawai
Keburukan organisasi bentuk panitia adalah:
a.Sering terjadi penumpukan pekerjaan di bagian tertentu
b.Adanya lepas tanggung jawab
c.Adanya saling tuding pelaksanaan tugas
d.Adanya saling tolak melaksanakan tugas
e.Bubar tanpa pertanggungjawaban yang formal
f.Adanya tirani minoritas, yaitu panitia terpecah dari orang-orang senior dengan yunior, yang kemudian tanpa wewenang yang jelas, yunior memikul beban yang lebih berat dibandingkan yang senior.
3.Peranan Manajemen Dalam Organisasi
Menejemen di perlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka menejemen harus dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-fungsi menejemen. Fungsi menejemen sebagaimana diterangkan oleh Nicles, McHoughand Hough terdiri dari 4 fungsi ysitu:
1.Perencanaan atau planing yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan di masa yang akan datang penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecendrungan dunia bisnis sekarang misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancangorganisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
2.Pengorganisasian atau organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
3.Pengimplementasian atau direction, yaitu proses implementasi rogram agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4.Pengendalian atau pengawasan atau controling yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan eluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerjasama dalam rangka pencapain suatu tujuan yang sudah ditentukan. Sifat organisasi ada dua yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
2. Bentuk-bentuk organisasi
a) Organisasi garis
b) Organisasi lini dan staf
c) Organisasi fungsional
d) Organisasi bentuk panitia
3. Perana manajemem dalam Organisasi
a) Perencanaan atau planing
b) Pengorganisasian atau organizing
c) Pengimplementasian atau direction
d) Pengendalian atau controling
DAFTAR PUSTAKA
Athoillah, Anton. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Manullang. Dasar-Dasr Manajemen. Jogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.
Nashar. Dasar-Dasar Manajemen. Surabaya: Pena Salsabila, 2013