Belajar Blog, Ilmu dan Pengalaman

Minggu, 10 April 2016

Perkembangan Moral Aplikasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran

Perkembangan Moral Aplikasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
A. Pengertian Moral.
Kata Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang memiliki arti tata cara, kebiasaan, dan adat. Sikap moral berarti suatu perilaku yang dikembangkan oleh konsep moral dan sesuai dengan kode moral suatu kelompok sosial. Konsep moral adalah suatu peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi suatu budaya. Pengertian ini didasarkan pada pendapat para ahli, sebagai berikut:

James Rachel, menggambarkan bahwa moralitas adalah suatu usaha untuk membimbing tindakan seseorang, untuk melakukan apa yang paling baik menurut akal. Rachel menekankan pada fungsi untuk menentukan apa suatu perbuatan itu bermoral atau tidak.
Frans Magnis Suseno, sebagaimana dikutip oleh C.Adiningsih menyatakan bahwa moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolok ukur yang digunakan manusia untuk mengukur kebaikan seseorang. Sedangkan moralitas sebagai sikap hati seseorang yang terungkap dalam tindakan lahiriyah.

B. Aspek-aspek Pembelajaran Moral.
Sebagai sebuah tolok ukur perbuatan manusia, perlu diupayakan pembelajaran moral. Pembelajaran moral selain dapat didekati dari aspek kognitif (penalaran moral), dapat juga dikaji dari aspek afektif (perasaan moral), sehingga dapat mendorong terjadinya tindakan atau perilaku moral. Pembelajaran moral didekati dari aspek kognitif sebagai unsur pemahaman moral atau penalaran moral, yaitu untuk mempertimbangkan, menilai dan memutuskan suatu perbuatan, seperti baik atau buruk, etis atau tidak etis, benar atau salah berdasarkan prinsip-prinsip moral.

Pembelajaran moral dikaji dari aspek afektif sebagai unsur perasaan moral, agar memiliki kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, serta menempatkan dirinya ke dalam posisi orang lain, serta memiliki kemempuan untuk menyelesaikan pertentangan peran yang berkaitan dengan nilai-nilai moral seperti keadilan, persamaan, keseimbangan dan lain-lain. Penekanan aspek moral ini bukan hanya terbatas pada pengetahuan tentang moral, tetapi lebih kepada aksi moral, yaitu moral dijadikan sebagai perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari.

C. Perkembangan Moral.
Perkembangan moral menurut “Kohlberg” dapat dijabarkan dalam tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
Pra Konvensional. Pada perkembangan moral tingkat ini adalah perkembangan awal yang dialami anak usia dini. Pada usia tersebut anak memahami moral sebagai konsekuensi dari perilaku moral yang dilakukannya. Dalam tahap ini, anak dalam melakukan tindakan moral dalam tingkatan menghindari risiko / hukuman yang akan timbul jika ia tidak melaksanakan tindakan moral tersebut. Tahap kedua dari perkembangan Pra Konvensional menempati pandangan yang menekankan pada keuntungan materialyang dapat diperoleh. Hal ini yang dapat menimbulkan sikap tidak peduli terhadap persoalan orang lain yang tidak mengutungkan dirinya.
Konvensional. Hal itu terjadi secara umum pada remaja, seseorang yang ada pada tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat. Jadi, seseorang pada tahapan ini melakukan tindakan moral berorientasi pada pencitraan dirinya.
Pasca Konvensional. Adalah suatu tingkat pemahaman moral yang dialami orang dewasa. Pada masa tersebut, seseorang telah mencapai tingkatan tertinggi dari kesadaran moral. Pada tingkatan ini, seseorang yang melakukan tindakan moral didorong oleh kesadaran bahwa melakukan akan memberikan manfaat baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada orang tersebut.

Perkembangan moral, seperti yang dijelaskan oleh “Piaget” dan “Kohlberg” tidak menjamin timbulnya tingkah laku moral, karena tidak semata-mata dipengaruhi oleh pengetahuan tentang konsep moral, tetapi juga ditentukan oleh banyak factor seperti tuntutan sosial, konsep diri anak, dan lain sebagainya.

Sumber: Psikologi Belajar Aplikasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran, Dr.H.M.Muchlis Solichin, M.Ag, Pena Salsabila 2013.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label