Belajar Blog, Ilmu dan Pengalaman

Rabu, 21 November 2018

TERMINOLOGI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI AGAMA

Untuk mengetahui makna masyarakat dapat dilihat beberapa kriteriannya: 1. Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu. 2. Rekrutmen seluruh atau sebagian anggota melalui eproduksi. 3. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama bersama. 4. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada
.
Inkeles mengemukakan bahwa suatu kelompok hanya dapat dinamakan masyarakat bila kelompok tersebut memenuhi keempat kriteria tersebut. Seorang tokoh sosiologi modern, Tlcott Parson, merumuskan kriteria masyarakat ialah suatu sistem sosial yang melebihi masa hidup individual normal dan merekrut anggota secara reproduksi biologi serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.

Definisi lain menyatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap dirinya sebagai satu kesatuan sosial. Jadi kesimpulannya, masyarakat adalah kumpulan banyak individu yang terikat oleh satuan adat, ritus, atau hukum dan hidup bersama.
Al-Qur’an menyebut masyarakat dengan beberapa kata, yaitu qawm, ummah, syu’ub, dan qabail. Selain itu Al-Qur’an juga memperkenalkan sifat masyarakat dengan al-mustakbirun, al-mala, al-mustad’afin.

Sementara itu, menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengatakan bahwa masyarakat adalah gabungan dari kelompok individu yang terbentuk berdasarkan tatanan sosial tertentu. Dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial dikenal tiga bentuk masyarakat, yaitu: a. Masyarakat homogen, b. Masayarakat majemuk, dan c. masyarakat heterogen.

Terlepas dari penggolongan masyarakat tersebut, pada dasarnya masyarakat terbentuk dari adanya solidaritas dan konsensus. Solidaritas menjadi dasar terbentuknya organisasi dalam masyarakat, sedangkan konsensus merupakan persetujuan bersama terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
Baca Juga
Budaya Masyarakat Madura suatu sistem kerabatan
Menurut Syaifuddin sebagaimana dikutip oleh Atiqullah mengatakan bahwa masyarakat adalah struktur kehidupan yang dinamis dan kreatif melahirkan gagasan-gagasan demi kepentingan manusia dalam berbagai sektor kehidupan.

Unsur-unsur Masyarakat dalam Perspektif Antropologi
Ada istilah-istilah khusus untuk menyebut kesatuan-kesatuan khusus yang merupakan unsur-unsur dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongan sosial,komunitas, kelompok, dan perkumpulan. masyarakat seperti tersebut di atas, istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society, yang berasal dari kata latin socius, artinya kawan. Sementara istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata bahasa Arab syaraka, yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang salaing bergaul atau dengan istilah ilmiah slaing berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling berinteraksi, dengan kata lain, ikatan apa yang membuat suatu kesatuan manusia itu menjadi suatu masyarakat? Yang tidak lain adalah pola tingkah lak yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu.

Setelah uraian di atas untuk merumuskan suatu definisi mengenai masyarakat dalam analisa Antropologi adalah:
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa indentitas bersama. Definisi ini menyerupai suatu definisi yang diajukan oleh J.L. Gillin dan J.P. Gillin, yang merumuskan bahwa society adalah “the largest grouping in which common customs, traditions, attitude and feelings of unity are operative.

Adapun unsur-unsur masyarakat sendiri sebagaimana disebutkan di atas antara lain:
Kategori Sosial adalah kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri obyektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Golongan Sosial adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan seringkali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar kalangan mereka sendiri, seperti sifat muda atau dalam gambaran lain sebagai suatu golongan manusia yang penuh idealisme, belum terikat oleh kewajiban2 hidup yang membebankan, penuh semagat, vitalitas, dan kreativitas yang besar.
Kelompok dan perkumpulan adalah merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-syarat, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, adanya adat istiadat, serta norma yang mengatur interaksi itu.

Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Agama
Dalam pandangan sosiologi agama yang terkait dengan keorganisasian masyarakat dalam kehidupan bersama sebagai wadah masyarakat dalam melaksanakan hak dan kewajiban warganya di bidang nilai dan morma (pranata atau kelembagan) budaya yang berlaku pada masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Dalam hal ini ialah hal yang berhubungan dengan agama dan keberagamaan yang terdiri dari lima unsur, yaitu: 1. Umat beragama, 2. Keimanan, 3. Peribadahannya, 4. Peralatan ritus, dan 5. Emosi keagamaan.

Seiring dengan terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan, maka di dalam masyarakat juga terjadi perubahan, yaitu yang disebut mobilitas sosial, baik sifatnya meningkat (social elimbing), maupun yang sifatnya menurun (social sinking). Masyarakat pada tingkatan kehidupan bersahaja telah menetapkan berbagai totem sebagai norma kendali terhadap kehidupan mereka. Demikian pula halnya sewaktu tingkat perkembangan kehidupan masyarakat memasuki babak baru sebagai akibat dari penemuan ilmu pengetahuan.

Kalangan pengkaji masalah kemasyarakatan menganalisa bahwa pada saat masyarakat mengalami perubahan karena modernisasi, maka pada saat itu pula mereka akan semakin terasing. Konsep ini pada mulanya dikembangkan oleh Marx dan Durkheim.

Daftar bacaan:
Rusmin Tumanggor, Ilmu Jiwa Agama, Prenadamedia group:Jakarta, 2014
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Rineka cipta:Jakarta, 2000
Ridwan Lubis, Sosiologi Agama, Prenadamedia:Jakarta, 2015
Jalaluddin, Psikologi Agama, RajaGrafindo Persada:Jakarta, 2005
Atiqullah, Psikologi Agama, Pena Salsabila: Surabaya, 2001

Share:

Selasa, 20 November 2018

PERAN PERPUSTAKAAN (KUCICA) SEBAGAI SARANA SUMBER BELAJAR “KHAIFA HALUK”

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam penyelenggaraan semua jenjang pendidikan mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Pada zaman dahulu perpustakaan lahir sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat sebelum lahirnya lembaga pendidikan formal. Pada masa kejayaan Islam, perpustakaan benar-benar tampil sebagai pusat kajian ilmu dengan segala disiplin ilmu di dalamnya. Yakni pada masa kekhalifahan Abbasyiyah dan kemaharajaan Seljuk.

Ahmad Syalabi mengatakan, bahwa tersebarnya Islam dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, tidak lepas dari peran ilmu pengetahuan yang pada saat itu berpusat di perpustakaan. Dengan demikian, muncullah perpustakaan-perpustakaan yang diakui dunia sebagai perpustakaan terbesar yang pernah ada saat itu, seperti bait al-hikmah, bait al-ilm, dar al-hikmah, dar al-ilm dan lain sebagainya.

Sementara itu, pengertian perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap penggunanya. Dalam pengertian yang mutakhir, disebutkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Adapun pengertian perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya pada semua elemen sekolah dalam melayani civitas academica sekolah yang bersangkutan.
Baca Juga
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DAN IMPLIKASINYA
Lebih lanjut perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dan sebagai perangkat mutlak (complement) dari sekolah dengan tujuan menyediakan koleksi pustaka untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam artian lain perpustakaan disebut sebagai jantungnya pelaksanaan pendidikan pada sebuah lembaga.

Pengertian perpustakaan tersebut, sekaligus memberikan ciri-ciri terhadap perpustakaan itu sendiri, antara lain adalah: 1. Merupakan suatu unit kerja. 2. Mengelola sejumlah bahan pustaka. 3. Digunakan oleh pemakai. 4. Sebagai sumber informasi. Sementara fungsi perpustakaan adalah: a. Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Sebagai pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. c. Sebagai pusat buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang. Dalam makna yang lebih luas peran atau fungsi perpustakaan adalah; (1). Sebagai edukatif, karena menyediakan buku-buku dan sarana belajar yang disesuaikan dengan tingkat kurikulum lembaga tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung akan menjadi sarana pendukung suksesnya tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh lembaga pendidikan tersebut. (2). Sebagai informatif, karena menyiapkan sumber informasi yang semuanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dalam menelusuri informasi yang dibutuhkan. (3). Sebagai tanggung jawab administratif, melalui proses pelayanan, dan interaksi (4). Sebagai riset, dalam sarana pemenuhan kebutuhan sumber pengajaran, serta sebagai tempat penelitian ilmiah. (5). Sebagai rekreatif, bukan secara fisik melainkan mengarah pada psikologisnya. Dengan peran dan fungsinya yang demikian itu, maka perpustakaan telah memainkan peran sebagai lembaga pendidkan dalam kegiatan penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan belajar mengajar.

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut; (a. dapat menimbulkan kecintaan peserta didik terhadap kegiatan membaca dan memperdalam pengetahuan. (b. dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri. (c. dapat mempercepat penguasaan teknik membaca. (d. dapat melatih peserta belajar pada arah tanggung jawab ilmiah. (e. dapat membantu peserta didik dalam kelancaran tugas-tugas belajarnya. (f. dapat membantu guru dalam menemukan sumber-sumber pengajaran. (g. dapat membantu seluruh elemen pendidikan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, pengelolaan perpustakaan pada prinsipnya mengacu pada beberapa hal antara lain: 1. Pengadaan Bahan pustaka, 2. klasifikasi, 3. katalogisasi, 4. pengaturan dan pemeliharaan bahan pustaka, 5. pelayanan pengguna perpustakaan, 6. pustakawan. Dengan demikain, Membangun motivasi sangat penting bagi pelayanan perpustakaan. Sebagai pustakawan atau orang yang bekerja di perpustakaan, sudah waktunya para pustakawan menciptakan apa yang disebut ”a rewarding professional experience” untuk diri pustakawan.

Pustakawan perlu melihat pekerjaan sendiri dan bagaimana pustakawan melihat posisinya dalam lembaga induknya. Dan bagaimana peran pustakawan sendiri dilihat orang lain dalam lembaga induknya dan bagaimana pustakawan meningkatkan posisinya di dalam lembaga induknya. Kesemua itu merupakan dasar dari pemasaran. Pustakawan harus berani ”menjual sosok diri kepustakawanan”, ketrampilan dan sumberdaya perpustakaan. Pustakawan yang berjiwa pemasaran juga selalu proaktif dan memiliki inisiatif serta selalu terlibat dalam berbagai ketrampilan non-perpustakaan. Pustakawan juga harus selalu ”in the know” dan selalu berusaha menjadi pusat informasi dan komunikasi. Pustakawan harus selalu memposisikan diri untuk menyampaikan informasi dan mampu hadir dalam berbagai kegiatan di luar kepustakawanan untuk bercerita tentang perpustakaan dan pustakawan

Kegiatan-kegiatan kecil seringkali bisa menjadi awal dari suatu capaian yang besar. ”Nothing is really work unless you would rather be doing something else (James M. Barrie).
(Buku adalah pembawa peradaban. Tanpa buku, sejarah itu sunyi, sastra itu bodoh, sains lumpuh, pemikiran dan spekulasi terhenti. Buku adalah mesin perubahan, jendela di dunia, mercusuar yang didirikan di lautan waktu) Barbara W. Tuchman
Sumber bacaan:
Mohammad Thoha, Horizon Pendidikan Islam, Pena Salsabila: Surabaya, 2013
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Refika Aditama: Bandung, 2015
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, Prenadamedia Group: Jakarta, 2011.


Share:

Senin, 19 November 2018

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DAN IMPLIKASINYA

A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup.
Dalam GBHN dinyatakan bahwa “ Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat. Karena itu, pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. [ Drs.H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm. 40]
Ketetapan MPR No. IV/1978 Menyatakan : "Pendidikan Berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah".[ Abu Ahmadi , Drs & Nur Uhbiyati, Dra., Ilmu Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm. 233]
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi hingga meninggal dunia. Konsep ini sesuai dengan islam seperti yang tercantum dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai keliang kubur yaitu :

اطلب العلم من المهد الى اللحد
Artinya : " Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga liang lahat "
Perhatian pada pada masalah pendidikan pada saat ini di mana suatu lulusan lembaga pendidikan formal belum sesuai dengan kebutuhuan masyarakat. Atas dasar itu di satu pihak kekurangan tenaga terampil, di pihak lain jumlah lulusan bertumpuk dan jumlah pengangguran setiap tahun bertambah.
Maka dewasa ini upaya-upaya dalm dunia pendidikan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan asas pendidikan seumur hidup atau lebih dikenal dengan istilah life long education.
B. Pendidikan Sekolah Dan Pendidikan Luar Sekolah.
Dalam konsep pendidikan seumur hidup pendidikan sekolah, pendidikan luar sekolah yang dilembagakan dan yang tidak dilembagakan saling mengisi dan saling memperkuat.
Menurut Philip H. Coombs mengklasifikasikan pendidikan kedalam tiga bagian, yaitu pendidikan informal ( pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan) pendidikan formal ( pendidikan sekolah) dan pendidikan non-formal ( pendidikan yang dilembagakan). Kata-kata “ pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan”, “ pendidikan sekolah” , dan “ pedidikan luar sekolah yang dilembagakan” merupakan istilah yang digunakan dalam UUD system pendidikan nasional.[ Drs.H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm. 41. ]
1.Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan
Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, liburan, pasar, atau di dalam pergaulan sehari-hari.
Walaupun demikian, pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang karena dalam kebanyakan masyarakat pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan berperan penting melalui keluarga, masyarakat, dan pengusaha.
Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap manusia. Seseorang lebih banyak berada dalam rumah tangga dibandingkan dengan di tempat-tempat lain. Sampai umur tiga tahuun seseorang akan selalu berada di rumah tangga. Dalam hal ini, psikiater, kalau menemukan penyimpangan dari kehidupan seseorang akan mencari sebabnya pada masa kanak-kanak seseorang itu.

2.Pendidikan sekolah
Pendidikan sekolah adalah pendidikan sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Akan tetapi, saat ini sekolah bukan satu-satunya tempat bagi setiap orang untuk belajar. Namun, kita menyadari bahwa sekolah merupakan tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina seseorang dalam mengahadapi masa depannya.
3.Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana diluar kegiatan persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta, atau peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bagi masyarakat Indonesia, yang masih banyak dipengaruhi oleh proses belajar tradisional, pendidikan luar sekolah yang dilembagakan akan merupakan cara yang mudah sesuai dengan daya tangkap rakyat, dan mendorong rakyat menjadi belajar, sebab pemberian pendidikan tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kebutuhan para peserta didik.
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis, serta pendekataannya lebih fleksibel. Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah yang dilembagakan, yaitu :
a.Penduduk usia sekolah yang tidak pernah dapat keuntungan/kesempatan memasuki sekolah.
b.Orang dewasa yang tidak pernah sekolah.
c.Peserta didik yang putus sekolah (drop-out), baik dari pendidikan dasar, menegah dan pendidikan tinggi.
d.Peserta didik yang telah lulus satu system pendidikan sekolah, tetapi tidak dapat melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi
e.Orang yang telah bekerja tetapi ingin menambah keterampilan lain.[ Drs.H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm. 43.]
Disamping pendekatannya yang fleksibel hendaknya dapat pula digunakan pendekatan yang luar dan terintegrasi, agar siapa saja dapat belajar lebih lanjut berdasarkan keterampilan pertama yang telah mereka peroleh, serta mengisi segala kekurangan yang menghambat usaha mereka kearah hidup yang lebih baik. Dengan kata lain, pendidikan luar sekolah yang dilembagakan dapat memperkuat pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan.
C. Dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup.
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting.
Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi, antar lain:
1.Idiologis
Semua manusia dilahirkan kedunia ini mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang akan mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
2.Ekonomis
Cara paling efektif untuk keluar dari "lingkungan setan kemelaratan" yang menyebabkan debodohan, dan kebodohan yang menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan. Pendidikan seumur hidup memungkinkan sesorang untuk :
a.Meningkatkan produtivitas;
b.Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki;
c.Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat; dan
d.Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi sangat besar dan penting.
3.Sosiologis
Para orang tua di Negara berkembang kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Karena itu anak-anak mereka sering kurang mendapatkan pendidikan sekolah, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup bagi orang tua akan merupakan pemecahan atas masalah tersebut.
4.Politis
Pada Negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak milik, dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan lain-lain. Karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang. Dengan demikian, maka inilah yang menjadi tugas pendidikan seumur hidup.
5.Teknologis
Dunia dilanda oleh eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Para serjana, teknisi, dan pemimpin di Negara berkembang perlu mempebarui pengetahuan dan keterampilan mereka, seperti yang dilakukan oleh sejawat mereka di Negara maju.
6.Psikologis dan pedagogis
Perkembangan Iptek yang pesat mempunyai pangaruh besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan. Selain itu, pekembangan tersebut menyebabkan makin luas, dalam kompleknya ilmu pengetahuan. Akibatnya, tidak mungkin lagi diajarkan seluhnya kepada peserta didik di sekolah. Karena itu tugas pendidikan di sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya; memberikan keterampilan kepada peserta didik untuk secara cepat, dan mengembangkan daya adaptasi yang besar, perlu diciptakan kondisi yang merupakan penerapan atas pendidikan seumur hidup.[ H. Zahara Idris, Pengantar Pendidikan, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, hlm. 112. ]

D. Konsep-Konsep Pendidikan Seumur Hidup.
Dalam pendidikan seumur hidup dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:
1.Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal pengorganisasian dan penstrukturan pangalaman-pengalaman pendidikan.
Hal ini berarti pendidikan akan meliputi saluruh rentangan usia dan usia yang paling muda sampai paling tua dan adanya basis institusi yang amat berbeda dangan basis yang mendasari persekolahan konsensional.
2.Konsep belajar seumur hidup
Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
Jadi istilah belajar merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
3.Konsep pelajar seumur hidup
Belajar seumur hidup yang dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat balajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi prolema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tinggkat usia dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai kesempatan untuk belajar baru.
4.Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

E. Arah pendidikan seumur hidup.
Pada umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan pada anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan dalam hidup.
1.Pendidikan Seumur Hidup Pada Orang Dewasa.
Sebagai generasi penerus kaum muda/dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan " self interest" yang merupakan tuntunan hidup mereka sepanjang masa.
Diantara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi mereka pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.
2.Pendidikan Seumur Hidup Bagi Anak.
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi " tempat awal" bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasa dan pada gilirannya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
Proses pendidikannya menekankan pada metodologi yang mengajar oleh karena pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar, motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat.
Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berfikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan dating. [ Prof. Drs. Sulaiman Yusuf, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta, hlm38. ]
F. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup dan sasaran Pendidikan.
Adapun mengenai implikasi konsep pendidikan seumur hidup ini pada sasaran pendidikan, diklarifikasikan dalam enam kategori, masing-masing dengan prioritasnya, yaitu :
2.Para Petani
Di Negara yang sedang berkembang para petani ini merupakan golongan penduduk yang terbesar. Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya kepada mitos-mitos. Hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan mereka yang rendah, atau mungkin sama sekali tidak memperoleh pendidikan formal. Maka pendidikan yang diberikan hendaknya :
a.Menolong meningkatkan produktivitas dengan cara memberikan berbagai keterampilan dan teknik bertani yang memungkinkan meningkatkan hasil pertaniannya.
b.Mendidik mereka agar dapat memenuhi kewajiban sebagi warga negara dan sebagai kepala keluarga yang baik, sehingga merek a menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
c.Mendidik mereka bagaimana memanfaatkan waktu luang mereka dengan kegiatan yang produktif dan menyenangkan.
3.Para Remaja Yang Putus Sekolah
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang biaya dan lain-lain). Dari itu, mereka perlu diberikan pendidikan yang cultural dan kegiatan-kegiatan yang rekreatif serta pendidikan yang bersifat remedial.

4.Para Pekerja Yang Berketrampilan
Supaya dapat mengahadapi setiap tantangan hari depan mereka, hendaknya diberikan kepada mereka program pendidikan kejuruan dan teknik yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
Program pendidikan yang diberikan harus mengandung dua tujuan yaitu :
a.Mampu menyelamatkan mereka dari ketinggalan zaman.
b.Membuka jalan mereka untuk naik tingkat dalam rangka promosi kedudukan yang lebih baik.
5.Para Teknisi dan golongan profesional
Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat. Golongan ini sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan. Untuk selalu menambah dan memperbaharui pendidikan dan keterampilan, maka program pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.
6.Para pemimpin masyarakat
Para pemimpin dalam masyarakat (golongan politik, sosial, budaya dan sebagainya) hendaknya mampu memadukan pendidikan dengan berabagai keahlian di samping selalu memperbaharui sikap dan gagasanny, sesuai dengan kemajuan pembangunan. Biasanya pengetahuan tersebut tidak pernah mereka peroleh di lemabaga pendidikan formal.
7.Para anggota masyarakat yang sudah tua
Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak pengetahuan yang belum mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lama makin bertambah besar, karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia, disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi lebih baik.[ Ibid, hal. 99. ]

Daftar Pustaka
Abu Ahmadi, Drs. H & Nur Uhbiyati, Dra, Ilmu Pendidikan, Jakarta, 1991.
Fuad Ihsan, Drs., Dasar-Dasar Kependidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005.
Sulaiman Yusuf, Prof. Drs., Pendidikan Luar Sekolah, Effkar Publishing, Semarang, 1993.
Zahara Idris, Prof. H. MA., Dasar-Dasar Kependidikan I, Angkasa Raya, Padang, 1987.
Share:

Sabtu, 17 November 2018

TERMINOLOGI PENALARAN DALAM PANDANGAN ILMU LOGIKA (MANTIQ)

Manusia berpikir untuk tahu, sehingga dengan demikian berpikir merupakan proses yang serupa tapi tidak sama dengan mengumpulkan data untuk mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Salah satu tugas logika adalah meneropong cara manusia berpikir dan menjelaskan bagaimana seharusnya manusia berpikir agar dapat mencapai kebenaran, yang mana obyek logika dalam penalaran terbagi dalam dua sisi, yaitu: 1). penalaran sebagai obyek material, dan 2). sebagai patokan-patokan berpikir secara obyek formal. Dengan demikian, pembahasan tentang penalaran menjadi penting bagi logika sekaligus dalam mempelajarinya.
Baca Juga
Pemikiran Wilhelm Dilthey Sebuah Kajian Hermeneutik
Menurut Syarqowi Dlafir, Penalaran adalah proses mengambil kesimpulan atau membentuk pendapat berdasarkan fakta-fakta tertentu yang telah tersedia, atau berdasarkan kongklusi tertentu yang telah terbukti kebenarannya. Fakta-fakta tersebut mencakup data-data, peristiwa, hubungan dan kenyataan yang digunakan dalam proses penalaran. Sedangkan kongklusinya adalah premis aksiomatik (Al-Qur’an & Hadits) dan kaidah-kaidah berpikir (Ushuliyyah) serta hasil kesimpulan yang ditemukan lewat pembuktian sebelumnya (penelitian).

Adapun sebagai dasar-dasar berpikir dan hukum-hukumnya setidaknya ada tiga hal yang menjadi dasar berpikir manusia, yaitu: (a). keyakinan yang mana keyakinan tersebut merupakan cermin dari sikap manusia yang memiliki pengetahuan. (b). kepastian, yang mana bahwa kepastian tidak semuanya sama pasti, kecuali berdasarkan hal-hal aksiomatis. (c). kesungguhan, bahwa kesungguhan dalam logika memiliki hukum-hukum tersendiri, yang kemudian dikenal dengan sebutan hukum dasar logika. Menurut John Stuart Mill meyebutkan sebagai Universal Postulates of all Reasoning. Sedangkan Friedrich Uberweg menyebutnya dengan Axioms of Inference.

Lebih lanjut Aristoteles menyebutkan bahwa hukum-hukum dasar antara lain: 1. Principium Identitatis. 2. Principium Individuationis, 3. Principium Contradictionis, dan 4. Principium Exclusi Tertii. GW. Leibniz menemukan satu hukum dasar lagi yang disebut Principium Rationis Sufficientis, yang mana hukum ini menyatakan bahwa jika perubahan terjadi pada sesuatu, maka perubahan itu haruslah mempunyai alasan yang cukup. Tidak akan terjadi perubahan begitu saja tanpa ada alasan yang memadai sebagai penyebabnya.

Dalam terminologi penalaran ini, ada beberapa teori filsuf yang menjelaskan tentang pikiran antara lain adalah: a. Baruch Spinoza (Teori Aspek Ganda Pikiran), b. David Hume (Teori Berkas Pikiran), c. Teori Identitas Tubuh dan Pikiran, d. Teori Emegren, e. Teori Tipologi Pikiran, f. Teori Pikiran Terwujud, dan g. Teori Pikiran Tanpa Wujud.

Sementara itu, metode yang digunakan dalam penalaran dalam pandangan ilmu logika adalah: (1). Metode Istiqraiyyah (Induktif), yaitu menarik kesimpulan umum dan merumuskan konsep berdasarkan pengamatan terhadap fakta-fakta khusus. (2). Metode Istidlaliyyah (Deduktif), yaitu menarik contoh-contoh khusus berdasarkan kongklusi yang dapat diterima kebenarannya. Metode ini berlangsung dari hal-hal umum, kaidah berpikir, atau prinsip aksiomatik menuju hal-hal khusus, berupa contoh-contoh dan peristiwa-peristiwa. (3). Metode Sababiyyah (Kausal), yaitu menegaskan bahwa sebab tertentu akan menimbulkan akibat atau pengaruh tertentu pula. Metode ini memiliki dua bentuk, yakni a priori mencari akibat dari sebab yang telah diketahui, dan a posteriori mencari sebab dari akibat yang telah diketahui. (4). Metode Qiyas (Analogi), yaitu proses pikir untuk menyimpulkan/membandingkan sesuatu berdasarkan kesamaannya dengan sesuatu yang lain. (5). Metode Muqaran (Komparasi), yaitu proses pikir yang berusaha melihat persamaan dan perbedaan antara dua hal.

Diakhir tulisan ini ada sebuah ungkapan dari Descartes “Cogito Ergo Sum”. dalam istilah lain “Manusia berpikir untuk menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan yang shahih diperoleh dari proses berpikir yang benar dan akurat. Proses berpikir demikian disebut sebagai logika”.

semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan bagi saya pribadi dan mohon maaf beribu maaf apabila terdapat kesalahan dan lain sebagainya.

Sumber Bacaan:
Umar Bukhory, Pengantar Ilmu Logika, Pamekasan: Ahimsa Press, 2013.
Syarqowi Dlafir, Pengantar Logika dengan Spektrum Islami, Sumenep: Sari Safir, 2000

Share:

Rabu, 14 November 2018

PERJUANGAN BELUM BERAKHIR “DIBALIK KEGAGALAN TERTANAM MOTIVASI”

Ada banyak pembahasan tentang tips menghadapi kesuksesan. Tetapi itu semua, sama pentingnya menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan. Jangan ukur seseorang dengan menghitung berapa kali dai jatuh, ukurlah ia dengan beberapa kali dia sanggup bangkit kembali. Secara sederhana kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu yang positif. Kegagalan jangan biarkan sebagai sesuatu yang final, entrepreneur sejati, memandang kegagalan sebagai awal batu loncatan untuk memperbarui sebuah ide, dan strategi.

Kegagalan adalah sebuah kata yang biasa kita dengar. semua dari kita pasti pernah mengalami kegagalan, karena kegagalan adalah sisi lain dari keberhasilan. seperti mata uang dibalik keberhasilan pasti ada kegegalan. ada juga yang mengatakan kalo kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Berusahalah dan bergeraklah, karena dengan bergerak otomatis kita akan termotivasi. Kuatkan keyakinan dan bulatkan tekad jangan lupa berdoa agar niat tetap diluruskan. Karena dengan keyakinan kita akan diberikan oleh Allah SWT 100 jalanNya,
Hal ini sejalan dengan qoidah ushul fiqh yang berbunyi اليقين لا يزل بالشك dengan tekad kita menjadi jauh lebih fokus dan optimis dalam menghadapi masalah dan dengan niat baik Insya Allah kita selalu diarahkan ke jalan yang di ridhaiNya. Man Jadda Wajada. kemudian dalam ritangan itu sendiri kita pastinya selalu berusaha untuk melawanya, dan pada hakekatnya memang seperti itu, berusaha menjadi yang lebih baik dan terus mencoba, Kemudian Jika kita mampu melewati Rintangan dengan melakukan usaha tersebut maka kita akan mendapatkan Keberhasilan, dan jika kita menyerah, maka kegagalan yang akan didapatkanya. Nah ada 2 perspektif dalam pandangan ini, yaitu dimana letak kegagalan tersebut?

Jika selama anda mau berusaha dan bekerja keras, maka sebenarnya Anda Belum bisa dikatakan Gagal, karena masih ada proses yang anda lakukan, bisa dikatakan gagal apabila anda sudah berhenti melakukanya. dan Posisi gagal yang sebenarnya anda saat ini adalah pada posisi Rintangan bukan kegagalan,,,dalam hal ini rintangan ini akan mengajarkan kita menuju proses selanjutnya, dengan mengalami banyak rintangan maka banyak pula yang kita pelajari dalam hidup ini. jadi jangan anda menyerah sampai disini, selalu Optimis dalam menghadapi, Anda belum gagal jika belum berhenti. tetapi jika memang anda telah berhenti tetap akan menjadikan anda seorang yang kuat dalam mengalahkan langkah selanjutnya. untuk itu kegagalan atau rintangan anda sekarang ini adalah sebuah proses dimana anda sedang dipersiapkan untuk memperoleh keberhasilan.

Kegagalan itu Menggali Potensi yang ada dalam diri anda berapa banyak orang yang beralih profesi ketika gagal, begitu juga dengan anda sekarang ini, jika anda selalu dalam zona nyaman, maka anda tidak akan berubah dalam hidup ini, melainkan selalu berjalan lurus tanpa ada warna kehidupan. akan tetapi justru ketika anda gagal anda akan menemukan Potensi yang lain yang bisa anda jadikan peluang hidup ini dalam bentuk yang berbeda. Kegagalan adalah Pelajaran yang Berharga. Nah ketika kegagalan tersebut sedang menghampiri kita maka sebenarnya itu sebuah Pembelajaran untuk masa depan agar kita tau solusi apa yang harus kita lakukan ketika gagal itu datang pada kita. .

Kegagalan Mendekatkan Kita Pada Sang Pencipta untuk itu kegagalan adalah solusi terbaik untuk mengingatkan kita kembali padaNya,, justru ketika gagal melanda kita akan selalu ingat pada Allah, berdoa siang dan malam yang itu semua adalah sifat manusia kepada Allah, dimana kita sering lupa diri dalam menghadapinya. Kegagalan Memberikan Kekuatan dalam Kehidupan Gagal yang sedang anda alami sekarang ini sedang memberikan kekuatan dalam diri anda, dimana akan ada lagi sebuah proses yang sangat besar didepan anda, jika anda tidak memiliki pondasi yang kuat maka dipastikan anda akan robah dalam menghadapinya, untuk itu kegagaln yang kecil ini anda sedang dipersiapkan sebuah kekuatan dalam diri anda untuk menjadi seorang pemenang dikemudian hari.

Jika menyadari bahwa anda tidak berhasil mencapai tujuan pada suatu pekerjaan di mana telah dilatih untuk melakukannya, latihlah atau lengkapi dengan pekerjaan yang memberi peluang meraih yang lebih baik di masa depan.

Di akhir tuliasan ini ada sebuah ungkapan yang mengatakan “Jangan malu karena gagal, ..... seperti dikatakan Christopher Colombus, “Ketahuilah apa yang akan anda lakukan, lakukanlah dan jangan menunda kembali. Jika anda membuat kesalahan, buatlah kesalahan yang hebat, unsur masa pasti ada serta akhirnya segala sesuatu itu mempunyai waktu dan tempat yang wajar”.

sumber Bacaan, Bisri Mustofa & Khoironi Khoiruzzaman, Keberhasilan Usaha, Semarang: Ghyyas Putra, 2017
Muh. Thoha, Akhir Sebuah Keputusan, Semarang: Ghyyas Putra, 2008
Share:

Minggu, 11 November 2018

THE STUDY OF DYSLEXIA ON STUDENT IN DORMITORY

Bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Bahasa bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara acak atau tidak beraturan. Bahasa itu sistematis. Di samping itu, dapat pula dinyatakan bahwa bahasa terdiri dari subsistem-subsistem, artinya bahasa bukanlah sistem tunggal. Bahasa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi, subsistem gramatikal, dan subsistem leksikal (Etey Qomariah, 2013)
Ahli bahasa dapat memanfaatkan psikologi untuk menganalisis perolehan bahasa dan akibat gangguan psikologi. Perhubungan ini melahirkan psikolinguistik. Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata psikologi´ dan linguistik´. Psikolinguistik adalah studi mengenai penggunaan bahasa dan perolehan bahasa oleh manusia ( Levelt, 1975). Setiap manusia mempunyai pengalaman yang berbeda dalam memperoleh bahasa, ada yang baik dan ada yang bermasalah dalam artian terdapat problem atau gangguan.
Disleksia merupakan salah satu bidang kebahasaan yang menangani masalah pembelajaran bagi anak yang mempunyai gangguan belajar seeara spesifik. Kata disleksia diperoleh dari kata dys yang artinya kesulitan dan lexia yang bermakna bahasa. Jika diterjemahkan seeara harafiah disleksia adalah kesulitan dalam membaca huruf secara tertulis. Istilah lain yang digunakan untuk menjelaskan kesulitan anak dalam hal ini adalah buta huruf (word blindness or alexia) oleh William Pringle Morgan (1986).
Baca Juga
THE STUDY OF LANGUAGE SHIFT IN DORMITORY
Menurut Drake (1989), anak disleksia mempunyai beberapa eiri khas, dan Sanders dan Meyers (1996) menjelaskan beberapa ciri khas hambatan pembelajaran anak disleksia, yaitu:
(1)hambatan dalam belajar bahasa,
(2)ketidak seimbangan dalam kemampuan intelektual,
(3)tidak lancar untuk membaca huruf atau kata yang terletak,
(4)tidak dapat menulis dengan lancar dan tepat contohnya sulit mencontoh menulis huruf dari papan tulis atau buku,
(5)hambatan pada pendengaran dan pengamatan visual. Disleksia juga merupakan kelainan dengan dasar kelainan neurobiologis, yang ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat atau akurat, dalam pengejaan, dan dalam kemampuan mengkode simbol.
Di Asrama putri Universitas Trunoyo Madura khususnya gedung C, penulis menemukan seorang yang mengalami disleksia pada bahasa arab, dimana dia kesulitan untuk membaca dan melafalkan huruf-huruf bahasa arab dengan benar. Menurut penelitian Atkinson dalarn Richard (2007) proses membaca kata dan mengeja huruf diperlukan satu model yang menjelaskan bagaimana informasi mengalir melalui berbagai aspek dari sistem memori deklaratif kita yang merujuk pada model dua tahap (two-store) penyimpanan memori. Subjek akan diminta melihat susunan huruf tersebut hanya dalam waktu 50 mili detik ( seper dua puluh detik), dan anak harus menyebutkan huruf-huruf tersebut sebanyak mungkin.

Richard (2007) menjelaskan penyebab spesifik disleksia tidak diketahui. Kira-kira t4 area diotak berfungsi saat membaca. Ketidakmampuan belajar pada disleksia ini disebabkan karena terdapat gangguan di area otaknya. Pesan yang terkirim masuk ke otak tampaknya berubah menjadi tidak beraturan dan kacau. Orang dengan disleksia dapat mendengar dan melihat dengan baik, namoo apa yang mereka dengar dan lihat tampaknya berbeda dengan apa yang dilihat dan didengar oleh orang kebanyakan Kesalahan yang disebabkan disleksia sudah teIjadi saat mereka dilahirkan dan faktor hereditas sangat mempengaruhi. Kira-kira 5-10% anak usia sekolah memiliki gangguan belajar.
Dari teori-teori diatas penulis memperoleh hasil bahwa seorang anak yang penulis teliti itu mengalami disleksia, dimana ketika anak tersebut diajari berkali-kali tetap saja sulit untuk melafalkannya dengan lancar dan benar. Dia mengalami kesulitan sekali dalam mempelajari bahasa tersebut, lain dengan teman-temannya ketika yang lain diajari satu dua kali langsung bisa menirukan akan tetapi anak ini tetap saja tidak bisa. Otaknya serasa bingung ketika membaca ujarnya. Ketika yang lain melafalkannya dia faham akan pelafalannya tetapi ketika mengucapkannya tetep tidak bisa. Guru yang mengajarnyapun ikut merasa kebingungan karena sudah kehabisan metode bagaimana cara mengajarinya agar dia bisa seperti yang lain yaitu bisa mengucapkan huruf-huruf bahasa arab.
Hasil penemuan pada subjek yang mempunyai gejala disleksia adalah subjek dapat melihat dengan baik tetapi tidak dapat membedakan, tidak dapat membuat interpretasi dan mengingat huruf atau kata yang telah dilihatnya. Kasus penelitian di atas menunjukkan hasil subjek yang diuji menunjukkan gejala disleksia. Secara umum dapat dikatakan bahwa anak disleksia terhambat dalam perkembangan bahasa, koordinasi yang lemah, gerakan pergelangan tangan tidak sinkron, hassil penulisan yang lemah, lambat menulis, ejaan yang lemah, hambatan dalam membedakan antara pandangan dan pendengaran. Hambatan lain adalah mengeja, membaca, dan menulis atau menyalin huruf atau kata dari media visual. Jika tidak mendapatkan peIatihan secara dini maka kemungkinan akan teIjadi hambatan bagi anak dalam proses belajar selanjutnya seperti:

(1)hambatan membaca akan menyebabkan anak tidak bisa belajar secara sendirian. Sehingga anak akan merasa rendah diri dan tidak percaya diri,
(2)hambatan mengeja membuat anak merasa tidak tidak mempunyai kemampuan seperti yang dimiliki oleh ternan yang lainnya,
(3)hambatan menulis akan menunjukkan keterlambatan dalam melahirkan ide dan pikiran secara tertulis,
(4)hambatan bahasa menyebabkan anak akan mengalami kesulitan untuk menyatakan ige dan pikiran, dan
(5)Hambatan untuk mengingat kata akan berpengaruh dalam memproses kata yang disusun lebih panjang seperti kalimat, meskipun hambatan ini sering dikenal sebagai kekurangan yang tersembunyi.

REFRENCES
Thompson, Richard and Madigan, Stephen. 2007. Memory The Key To Consciousness.m Alih Bahasa. Kawan Pustaka. Jakarta.
Share:

Jumat, 09 November 2018

SELAMAT PAGI CINTA……

diujung pagi yang cerah ini aku tak menemukan bayangmu,kemana dikau??…..aku selalu setia setiap pagi hanya buat mengatakan sayangku padamu…aku juga selalu membawa seikat bunga cinta yang segar nan indah buatmu seorang..namun pagi ini aku tak tau kemana gerangan dirimu yang biasanya akan selalu menyambutku dengan uluran kasih sayangmu..adakah kau rasa debar was wasku menanti hadirmu, hingga ujung pagi ini kaupun belum nampah ,,,,aku ingin semua yang hadir dalam jiwaku adalah hakmu yang akan menjadi pemacu dalam kisah hidup yang kita jalani sehari hari karena aku cinta kamu…aku juga ingin hadirku adalah kekayaanmu yang sempurna karena didalamnya ada pernak pernik sayangku buatmu..dalam suka dan duka dunia cinta aku ingin engkau juga paham akan semburan lava cinta yang sewaktu waktu bisa dahsat menghujani seluruh jiwamu ….

selangkah semi selangkah semua ingin dalam janji kisah cinta yang kita jalani akan ringan terasa karena kau hadir saat tepat ujung jarum asmara menusuk jantung hariku….dalam nelangsa hayalku ada hadirmu menyapaku,aku tersenyum ceria karena engkaupun tersenyun,,namun sedetik kemudian engkau pergi membawa senyum yang belum sempat kunikmati …aku tidak tau kenapa begitu cepat engkau berlalu dan membawa senyum itu pergi..aku juga bingung kenapa engkau tebarkan senyum lalu kaupun pergi tanpa sepatah kata terucap..kemana aku akan mencari dirimu dalam remang remang cahaya yang membawa langkahmu. kemana aku harus mengadu karena engkau tak meninggalkan jejak…haruskah aku berteriak agar alam semesta membantuku mencari langkahmu?????….aku juga tidak tau apakah senyum manismu itu adalah senyum perpisahan atau senyum terakhir buatku..

dinginnya malam tak sedingin hariku kala mengingat acuhnya dirimu memandangku, dengan apa aku harus buktikan kalau aku menyayangimu…dengan apa aku harus peragakan kalau aku mengasihimu sepenuh hari,tapi belum sempat ku ucap kata bayangmupun tak tampak lagi..kemana pergimu..kemana langkahmu..kemana bayangmu…yang kesekian kalinya aku harus kecewa karena cinta belum hampiri asaku dengan sempurna. aku titip salam rinduku padamu ………..aku sayang padamu……engkau yang merasakan kasihku. nuansa indah dihatiku tak pernah menentu itu karena engkau tak pernah menyatakan cinta dengan sempurna….jika itu hanya sebuah ilusi dalam hayal kenapa selalu engkau ucap salam manis buatku setiap hari.. walau begitu aku akan selalu menitipkan kangenku buatmu, ingin aku sapa dirimu setipa kali engkau titip salam tapi aku ragu arena salammu juga samar sampai…mimpi buruk selalu menghantui disetiap langkah kakiku tentang pedasnya ucapan selamat malammu yang engkau lontarkan tadi malam,aku bingung apa arti semuanya,aku juga gak ngerti kanapa demikian,

haruskah aku pejamkan mata atau menutup mata sementara dihatiku selalu menggemakan namamu karena aku suka kamu….indah sungguh indah kenangan yang engkau ciptakan bersama usainya malam tanpa selimut sinar rembulan…aku pasrah dalam hangetnya selimut tebal kulitmu…aku terbuai oleh manisnya rayu yang engkau lontarkan ketika kita bersama dalam kasih yang tercipta tanpa ada komando…aku menikmati sejuknya bibir mungilmu ketika menuturkan kisah kisah asmara yang kita jalani sehari hari..aku ingin semua kisah yang ada takkan pernah memudar dan takkan pernah hilang ditelan waktu karena aku sangat sayang padamu kesal kesal kesal………cinta membawaku kejalan kebencian memandangmu, mendengarmu dan mengingatmu……masa bodo dengan dirimu, masa bodo dengan ocehanmu,masa bodo dengan senyummu karena aku lagi kesal denganmu…enyahlah engkau dari hadapanku, enyahlah engkau dari ingatanku,dan pergi jauhlah engkau dari hai hariku… aku ragu dengan dia ,aku resah dengannya karena kasihnya tidak nampak, karena sayangnya samar,,haruskah aku menyapa untuk mengetahui kepastiannya????….

aku bimbang ,aku tidak bisa menyapa,aku tidak bisa menghampirinya,biarkanlah sayang ini lenyap dan pergi seperti dia yang pergi dan berlalu begitu saja dariku…. indah sangat indah kenangan diantara kita …semua kita ciptakan karena cinta yang bersemi diantara kita begitu damai,begitu teduh dan begitu manis,,,,namun kenapa tiba tiba saja semua lenyap ,,kenapa tiba tiba saja semua musnah dan kenapa tiba tiba saja hengkang dari hadapanku…..aku ingin semua yang pernah tercipta diantara kita adalah kenangan yang tak akan pernah ternoda oleh asa lain namun aku ingin kenangan itu tersimpan rapat rapat dalam sanubarimu agar suatu saat kalau kau ingin melihatnya masih tertata rapi… sayang kenapa tiba tiba saja asa yang kau titip padaku samar dan kaku?????…sayang kenapa indahnya senyumnu hambar terlihat olehku???? aku tidak ingin semuanya begitu saja, karena semuanya belum sempurna aku lihat semua yang ada padamu hanya tercipta buatku dan hanya buat ddiriku dalam hari hari sepanjang waktuku…. hari ini sudah hampir seperempatnya berjalan,namun sia sia aku menanti hadirmu diujung jalan yang sepi tanpa ada bayang yang melintas,,,

aku hanyalah sebuah raga yang kesepian dalam hayal,aku adalah sebuah sosok yang nelangsa dalam bayangan,tapi aku juga adalah sesosok manusia yang butuh akan cinta dan kasih,karena itu aku menanti hadirmu diujung jalan itu,cintai aku,sayangi aku dan kasihilah aku…. tabir hidupmu adalah sebuah pengorbanan yang berat buatku ungkap tapi aku harus melakukannya agar aku tau apakah aku ada dibalik tabir itu..satu persatu akan kubuka tirainya,satu persatu akan ku susun didalam jiwa ini,aku tidak akan menyerah buat melakukannya hingga kutemukan asa tertulis namaku didalamnya,aku juga tidak akan melepaskanmu juga asa itu ada dan tercipta buatku…terimakaisih buatmu karena engkau ijinkan aku membuka tabirmu karena sebenarnya diantara kita sudah tercipta sebuah asmara yang damai …. hari ini aku bahagia karena dia menghampiriku dan mengucapkan sayangnya padaku,kemana duka yang semalam datang karena tak ada kabar beritanya??

masa bodo dengan itu yang jelas hari ini aku bahagia,,aku ingin menumumkan pada semua mahluk yang berada dimuka bumi ini karena hari ini aku seneng,karena hari ini aku bahagia dan karena hari ini aku ringan melangkah itu semua karena hadirmu dan cintamu…. dalam kesendirianku tak pernah terbayang akan hadirmu disampingku,,dalam sunyiku tak pernah terbayang akan lambaian tanganmu menggapaiku,,adakah asa yang kau bawa dalam jiwamu buat diriku????…adakah semua yang tercipta dalam raga kan menjadi milikku utuh????…hadirmu dan lambaian tanganmu sangat membuatku terpana akan hadirmu didetik detik penantianku.. kau tak kan pernah kulupakan dalam ingat dan benakku karena kau adalah satu satunya belahan jiwa yang tersimpan dalam ragaku,,,kau tak kan pernah terlewatkan dalam canda gurauku karena kau adalah topik pembicaraanku sehari hari,,,mampukah ku melupakanmu?/,,mampukah ku melewatimu??,,

walau hanya sedetik dalam ingat takkan pernah kumampu melakukannya,,aku sayang kamu,aku juga tak ingin semua kisah kasih diantara kita ada yang tertinggal karena semua tercipta karena kau dan aku saling menyayangi….. diujung belahan dunia manapun kau berada aku akan menantimu, aku akan hadirkan panorama cinta yang kulukis dengan tinta emas yang kumiliki,aku akan hiasi dengan pita berwarna pink,,andai kau tau betapa rapi dan indahnya kukemas asa ini mungkin kau akan pulang manemuiku dalam keadaan apapun ,,,aku tak akan mengeluh ,,aku tak akan berkomentar tentang pulangmu dalam ragaku karena seperti janji kita dulu aku akan menerimamu apa adanya…. gemuruh ombak dilautan luas tak mampu mengalahkan gemuruh dadaku ketika engkau menyapa,,,laut luas tak seluas cinta yang kumiliki,, tak seluas kasih yang kuciptakan buatmu aku akan selalu mengoleksi kisah hari hari kita yang entah sampai kapan akan terbentang dihadapan semua orang karena kita akan mengikrarkan kisah kasih diantara kita berdua.. andai semua kata kata dan cerita cerita dalam karyaku ini adalah kisah nyata dalam hidupku,

mungkin aku tidak kan mampu membendung suka dan duka yang akan datang silih berganti,,,andai semua kata kata indah ini mampu kulukis setiap hari betapa menumpuknya kertas kertas gambar dan cat warna yang akan tertuang,,,akupun takkan mampu mendapat belaian belaian manis setiap hari dan akupun takkan mampu mendapat sakit hati dari perlakuan perlakuan kasih yang pahit jika itu ada,,,oh andai saja semua ini benar adanya aku hanya akan mampu berucap terimakasih buat semuanya karena papun ini aku harus menerimanya karena takdir dan nasib tidak bisa dirubah dalam sekejab,,,,wahai kasih yang bersembunyi dibalek layar lebar ini dimana dirimu,adakah engkau mendengarkan keluhan dan curahan hari ini????…

wahai kasih yang belum sampai dimana gerangan dirimu yang bersembunyi dibalik awan dan hujan,akankan engkau menyapaku dan menghampiriku????dan adakah seorang belahan jiwa yang akan menjadi kasihku?????,,,, hayal dan hayal takkan pernah berhenti sampai disini….. cinta tak mengenal cengeng ,cinta juga tak mengenal putus asa siapkan dirimu buat menyambut cinta yang entah manis atau pahit dijalani,,,, resah dan gelisah terasa ketika detik detik terakhir engkau kadir,,kata yang aku nanti tidak juga tertuang ,,apakan mampu engkau ucapkan kata itu buatku???…aku tidak tau pasti apakah kau mampu atau tidak karena semua kata kata yang akan terucap sudah tertuang semua dari langkah dan gerakmu menghampiriku dalam hari hari terakhir ini.

KUMPULAN MEMORI TAK BERTEPI

Share:

TO THE LEXICON AND BEYOND OF SPEECH PERCEPTION VS LEXICAL DEVELOPMENT OF LANGUAGE LEARNING IN INFANCY

1.INTRODUCTION
Psikolinguistik adalah suatu studi mengenai penggunaan bahasa dan pemerolehan bahasa oleh manusia (Levelt, 1975). Menurut levelt ada 3 bidang kajian utama psikolinguistik, yaitu: Psikolinguistik umum merupakan studi tentang bagaimana pengamatan/persepsi orang dewasa terhadap bahasa dan bagaimana ia memproduksi bahasa. Ada dua cara dalam persepsi dan produksi persepsi bahasa ini, yakni: secara auditif dan visual. Persepsi bahasa secara auditif adalah mendengarkan dan persepsi bahasa secara visual adalah membaca.Dalam produksi bahasa kegiatannya adalah berbicara (auditif) dan menulis (visual).
Perkembangan Psikolinguistik adalah studi psikologi mengenai perolehan bahasa pada anak-anak dan orang dewasa, baik perolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua. Dalam hal ini dibahas persoalan-persoalan apa yang dialami seorang anak yang harus belajar dua bahasa secara bersamaan atau bagaimana seorang anak memperoleh bahasa pertamanya. Psikolinguistik terapan merupakan aplikasi dari teori-teori psikolinguistik dalam kehidupan sehari-hari pada orang dewasa maupun anak-anak, contoh: membahas tentang pengaruh perubahan ejaan terhadap persepsi kita mengenai ciri visual dari kata-kata, kesukaran-kesukaran pengucapan, program membaca dan menulis permulaan dan bantuan /pengajaran bagi anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Psikolinguistik dan pengajaran bahasa memang tidak dapat dipisahkan, karena fokus atau tumpuan psikolinguistik adalah pemerolehan bahasa, di samping pembelajaran bahasa dan pengajaran bahasa.Oleh sebab itu masalah-masalah dalam pengajaran bahasa, seperti masalah metode serta kesulitan membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar telah banyak dicoba untuk dipecahkan dalam kajian-kajian psikolinguistik.Pemerolehan bahasa adalah proses-proses yang berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasa bahasa ibunya. Proses-proses ketika anak sedang memperoleh bahasa ibunya terdiri dari dua aspek: pertama aspek performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman dan pelahiran, kedua aspek kompetensi. Proses-proses pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau kemampuan mempersepsikan kalimat-kalimat yang didengar sedangkan proses pelahiran melibatkan kemampuan melahirkan atau mengucapkan kalimat-kalimat sendiri. Kedua kemampuan ini apabila telah betul-betul dikuasai seorang anak akan menjadi kemampuan linguistiknya.
Baca Juga
2.DISCUSSION
Didalam studi persepsi bahasa telah dijelaskan bahwa bayi pada bahasa pertama dalam hidupnya yaitu bayi sebagai pendengar yang terampil. Dikatakan terampil karna bayi mampu membuat analisis distribusi rinci fitur akustik- fonetik dari bahasa lain. Dikatakan juga bahwa dalam menentukan sebuah spasi dalam kata bayi juga merasa kebingungan. Semisal sebuah fenomena, ketika seseorang berbicara dengan orang lain dan orang lain tersebut menggunakan bahasa yang berbeda dengannya, maka kemungkinan besar yang terjadi walaupun orang kedua berbicara dengan kalimat pendek orang pertama akan menginterpretasikan bahwa orang kedua telah berbicara dengan kalimat yang panjang. Dan fenomena inilah sama halnya fenomena yang dialami seorang bayi dalam memahami bahasa pertama.
Mandel, Jusczyk, & Pisoni, (1995) memberikan hasil penelitian laboratoriumnya bahwa sekitar 5-6 bulan bayi merespon selektif nama mereka sendiri, dan 10 bulan tampaknya bayi memiliki semacam representasi akustik –fonetik untuk pola suara yang sering didengar. Karena respon selektif ini untuk kata-kata yang akrab di bulan-bulan awal tidak ada bukti pemahamannya, mungkin merupakan pengenalan kata yang hanya bersifat terbatas hanya dapat merasakannya, Halle & de Boysson-Bardies,( 1994).
Berdasarkan pengamatan dan kajian para ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa manusia telah dilengkapi sesuatu yang khusus dan secara alamiah untuk dapat berbahasa dengan cepat dan mudah.Miller dan Chomsky (1957) menyebutkan LAD (language acquisition device) yang intinya bahwa setiap anak telah memiliki LAD yang dibawa sejak lahir.

1.Pengertian Pemerolehan Bahasa Pertama
Pemerolehan bahasa pertama terjadi bila anak pada awal kehidupannya tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa.Pada masa pemerolehan bahasa tersebut, bahasa anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi daripada bentuk ata struktur bahasanya. Anak akan mengucapkan kata berikutnya untuk keperluan komunikasinya dengan orang tua atau kerabat dekatnya. Gracia (dalam, Krisanjaya, 1998) mengatakan bahwa pemerolehan bahasa anak dapat dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit (sintaksis).Kalau kita beranggapan bahwa fungsi tangisan sebagai awal dari kompetensi komunikasi, maka ucapan kata tunggal yang biasanya sangat individual dan kadang aneh seperti: “mamam” atau “maem” untuk makan, hal ini menandai tahap pertama perkembangan bahas formal. Untuk perkembangan berikutnya kemampuan anak akan bergerak ke tahap yang melebihi tahap awal tadi, yaitu anak akan menghadapi tugas-tugas perkembangan yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.
Ada dua pandangan mengenai pemerolehan bahasa (Mc Graw dalam Krisanjaya, 1998). Pertama pemerolehan bahasa mempunyai permulaan mendadak atau tiba-tiba. Kebebasan berbahasa dimulai sekitar satu tahun ketika anak-anak menggunakan kata-kata lepas atau terpisah dari simbol pada kebahasaan untuk mencapai aneka tujuan sosial mereka. Pandangan kedua menyatakan bahwa pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial dan kemampuan kognitif pralinguistik. Walaupun masih terdapat perbedaan tentang teori pemerolehan bahasa anak, tetapi kita semua meyakini bahwa bahasa merupakan media yang dapat dipergunakan anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya, moral, agama, dan nilai-nilai lain yang hidup di masyarakat. Pemerolehan bahasa pertama erat kaitannya dengan perkembangan sosial anak dan karenanya erat hubungannya dengan pembentukan identitas sosial. Agar anak dapat disebut menguasai bahasa pertama ada beberapa unsur penting yang berkaitan dengan perkembangan kognitif anak, yaitu pemahaman tentang waktu, ruang, modalitas, sebab akibat yang merupakan bagian penting dalam perkembangan kognitif penguasaan bahasa ibu seorang anak.
Strategi Pemerolehan Bahasa Pertama
proses pemerolehan bahasa pada umumnya menggunakan 4 strategi. Strategi pertama adalah meniru/imitasi. Strategi pertama dalam pemerolehan bahasa dengan berpedoman pada: tirulah apa yang dikatakan orang lain. Tiruan akan digunakan anak terus, meskipun ia sudah dapat sempurna melafalkan bunyi. Ada pendapat yang mengatakan bahwa strategi tiruan atau strategi imitasi ini akan menimbulkan masalah besar. Mungkin ada orang berkata bahwa imitasi adalah mengatakan sesuatu yang sama seperti yang dikatakan orang lain. Akan tetapi ada banyak pertanyaan yang harus dijawab berkenaan dengan hal ini. Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa adalah strategi produktivitas. Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan bahasa yang berpegang pada pedoman buatlah sebanyak mungkin dengan bekal yang telah Anda miliki atau Anda peroleh. Produktivitas adalah ciri utama bahasa. Dengan satu kata seorang anak dapat “bercerita atau mengatakan” sebanyak mungkin hal. Kata papa misalnya dapat mengandung berbagai makna bergantung pada situasi dan intonasi. Strategi ketiga adalah strategi umpan balik antara strategi produksi ujaran (ucapan) dengan responsi. Strategi keempat adalah apa yang disebut prinsip operasi. Dalam strategi ini anak dikenalkan dengan pedoman, “Gunakan beberapa prinsip operasi umum untuk memikirkan serta menggunakan bahasa” (hindarkan kekecualian, prinsip khusus: seperti kata; berajar menjadi belajar).

2.Pemerolehan Bahasa Kedua
Pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya (bahasa ibu. Ada juga yang menyamakan istilah bahasa kedua sebagai bahasa asing. Khusus bagi kondisi di Indonesia, istilah bahasa pertama atau bahasa ibu, bahasa asli atau bahasa utama, berwujud dalam bahasa daerah tertentu sedangkan bahasa kedua berwujud dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing. Tujuan pengajaran bahasa asing kadang-kadang berbeda dengan pengajaran bahasa kedua. Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di negara tertentu, oleh karenanya bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan politik, ekonomi, dan pendidikan.
Terdapat perbedaan dalam proses belajar bahasa pertama dan bahasa kedua. Proses belajar bahasa pertama memiliki ciri-ciri:
•Belajar tidak disengaja
•Berlangsung sejak lahir
•Lingkungan keluarga sangat menentukan
•Motivasi ada karena kebutuhan
•Banyak waktu untuk mencoba bahasa
•Banyak kesempatan untuk berkomunikasi.

By. ZAKIYATUL ULFA English Study Program Faculty of Social and Cultural Sciences University of Trunojoyo Madura
Share:

Rabu, 07 November 2018

THE STUDY OF LANGUAGE SHIFT IN DORMITORY

1. BACKGROUND OF THE STUDY
Language shift is referred to language transfer or language replacement , or assimilation, the progressive process whereby a speech community of a language shifts to speaking another language. The rate of assimilation is the percentage of individuals with a given mother tongue who speak another language more often in the community. When a linguistic community ceases to use their original language, language death or language extinction is said to occur (Saufi M, 2012).

The cases of the language shift happen in the dormitory of Trunojoyo University, especially in the female dormitory building C. female dormitory building C is one of specials building than other because the entire student is from Islamic faculty. All of the students in dormitory building C mostly are from maduries and Javanese, but they speak Bahasa Indonesia every day to make success communication. Because of their habit speak Bahasa every day, when they speak with their friend from same region, they still use Bahasa in their conversation, it is why the writer choose the student from dormitory building C as the data to the study focus of language shift.

2. RESEARCH METHODOLOGY
This study was conducted by using qualitative descriptive research design. The writer used interview as the methods to collect the data and then analyzed the data based on the answers given by the respondents. The writer used this design because the researchers want to describe the analyses and explain the process of language shift.

The technique used for deciding the sample is random sampling. It is the technique in which samples are taken randomly (Ary:1979). The researchers took 10 students of female Dormitory of Trunojoyo University building C as the samples and interviewed several of them by using adapted research from Nurhalis (2003) and Agustin (2004) who had researched about language shift of Makassarese and Sumbawanese in Mataram

3. FINDING AND DISCUSSION
3.1. Finding
The writer uses table to classify the student that do language shift, the mother language, and language use.

Cases (student) Language shift Mother language Language use
1 √ Madurese Bahasa Indonesia
2 _ Madurese Madurese
3 √ Madurese Bahasa Indonesia
4 _ Madurese Madurese
5 √ Madurese Bahasa Indonesia
6 √ Javanese Bahasa Indonesia
7 √ Javanese Bahasa Indonesia
8 √ Javanese Bahasa Indonesia
9 √ Javanese Bahasa Indonesia
10 √ Javanese Bahasa Indonesia

3.2. Discussion
After the writer interview the students of the dormitory Trunojoyo University building C, the writer found that most of the 10 students that the writer has already interviewed, they do the language shift. For the reason why they do the language shift, the writer classify below.
Data 1, 2, 5
The reason why they do the language shift is the habit. They do that because they want to make the successful communication. “We use Bahasa Indonesia as our daily language because our roommate is from different region, there are from Madura and Java, so we use Bahasa Indonesia to make understand each other.
Data 1, 2, 5 are from Madura actually the writer has 5 data from Madura that are data 1, 2, 3, 4, and 5, but the writer found 2 student from Madura did not use language shift, “We are lazy to use Bahasa Indonesia, because we are from Madura, so we love Madura” the answer both of 2 student that not use language shift.

Data 6, 7, 8,9,10
Data 6, 7, 8,9,10 are from Java, but all of them do language shift. “We use Bahasa Indonesia because our families in house also use Bahasa Indonesia, so it is our habit in our house. Actually we want to study about madurase language to make our roommate understand and make our communication success, but as far we try, Madurese language is so difficult, so we still use our habit that is Bahasa Indoneia”. From their answer we can identify that the factor why they do language shift because the habit.
Habit is one of the factor that make the mother language death. When a linguistic community ceases to use their original language, language death or language extinction is said to occur (Saufi M, 2012). So the writer can conclude that the student of Dormitory of Trunojoyo University building C did the language shift because of their habit.

4. CONCLUSION
This research is about the language shift that did by the student of Dormitory Trunojoyo University building C. the writer has 10 data but only 8 data that did the language shift and 2 data did not, 5 students from Madura and 5 students from Java. They use Bahasa Indonesia as their language shift. The factor that found is a habit.

5. REFERENCES
Aslimalang’Blog, 2012. http://as5lang.wordpress.com/news/2500-bahasa-di-dunia-terancam-punah/
Holmes, Janet. 1992. An Introduction to Sociolinguistics, Second Edition. London: Pearson.
Saufis’Blog, 2012. http://MUHAMMAD SAUFI GINTING Language Shift and Language Maintenance.htm

By. ZAKIYATUL ULFA English Study Program Faculty of Social and Cultural Sciences University of Trunojoyo Madura

Share:

Senin, 05 November 2018

MIMPIMU KEMBALI TERUKIR

MIMPIMU KEMBALI TERUKIR
Hidup, sebagaimana ia mesti dimaknai adalah sebuah pengembaraan dari yang paling personal hingga cacahan peristiwa-peristiwa kecil yang memberi pelajaran, membicarakan bagaimana setiap plot dan jendela-jendela kecil membentuk sebuah cerita. Tuhan Yang Maha Esa adalah dzat yang Maha Sempurna segala-segalanya, Maha luas tak terbatas pengetahuan-Nya. Sungguh beruntung bagi siapa pun yang dikarunia oleh-Nya potensi dan bakat untuk unggul.

Lebih beruntung lagi bagi siapa pun yang dikaruniai kemampuan untuk mengoptimalkan potensi dan bakatnya sehingga menjadi manusia yang unggul dan prestatif. Hal ini tidak lepas dari jerih payah sebagai guru pembimbing serta dukungan dan skill dari pimpinan bersama guru-guru senior, sehingga bakat anak didiknya dapat tersalurkan dengan maksimal melalui beragam arahan diantaranya: 1). Menanamkan rasa percaya diri. Menurut HM. Taufiqi dalam bukunya Hypnoteaching and Hypnotherapy for Brilliant Kids, mengatakan bahwa terdapat konsep lama yang menyatakan bahwa kepercayaan diri itu berbanding lurus dengan kemampuan diri. Artinya semakin sesorang itu mampu terhadap sesuatu maka kepercayaan diri orang tersebut akan semakin besar terhadap sesuatu tersebut. Namun kini, berkembang sebuah konsep NLP yang menyatakan bahwa kepercayaan diri andalah yang menjadikan anda mampu. Dalam konsep ini, seseorang tidak harus mampu terlebih dahulu untuk percaya diri. 2). Sistem serta lingkungan yang kondusif. Yang mana sistem dan lingkungan tersebut memiliki keunggulan, memuliakan perilaku serta memiliki kehalusan budi pekerti yang pada ujungnya bisa tampil dalam kehidupan bermasyarakat. 3). Menanamkan manajemen kalbu. Dalam perspektif Hannan Athiyah Ath-Thuri Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak, mengatakan bahwa manajemen kablu ialah membuka wawasan akan kekuasaan Allah dalam hal apapun dengan cara mempertebal rasa kekhusyukan dan memperkokoh ketaqwaan dalam hati anak didik melalui pembiasaan untuk merenung dan berpikir dari hal yang empiris ke yang rasional, dari yang persial ke yang universal, supaya terserap ke dalam alam pikiran anak didik, karena di dalamnya terkandung aspek pengajaran secara bertahap.
Baca Juga
Oleh sebab itu, yang menjadi kata kunci dari ketiga tersebut adalah bagaimana menggunakan waktu semaksimal mungkin ditengah-tengah tugas adan tanggung jawab sebagai mu’allim, satu hal yang paling utama untuk mencetak generasi pribadi yang berkarakter serta unggul dalam meraih prestasi adalah pantang menyerah dan menyia-nyaikan waktu. Sebab semua yang dilakukan sangat pasti memakan waktu, sementara waktu itu sendiri sangat berharga. Dalam sebuah ungkapan´ Orang yang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga, tidak ada hari esok, menyadari pentingnya waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kehidupan ini.”

Terlepas dari semua di atas ada magnet yang menjadi kekuatan sehingga dari ke sekian kalinya ini berhasil mengharumkan almamater tercinta dengan “mimpimu kembali terukir”. Magnet ini tidak lain adalah motivasi yang pada dasarnya merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga tujuan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal. Menurut HM. Taufiqi sangat beruntung bagi pendidik jika para anak didiknya sudah memiliki motivasii intrinsik, karena mereka bisa mempelajari apapun yang diberikan kepadanya tanpa harus banyak dimotivasi. Dalam teori motivasi, bahwa di dalam diri seseorang ada virus mental virus mental yang dikenal dengan virus “N-Ach”, yaitu virus of achievement. Dinyatakan bahwa jika seseorang memiliki virus mental yang besar, maka kemungkinan kesuksesannya pun menjadi besar.
Usaha dan semangat dari sang motivator yang bertubi-tubi dalam meraih kesuksesan dan pencapaian tujuan yang maksimal dengan doa dan munajat kepada Allah SWT maka, sepantasnyalah kita bersyukur dengan ucapan الحمد الله على نعمة الله ,هذا من فضل ربي

Dipengujung coretan ini ada sebuah ungkapan “Bahwa untuk menggapai suatu tujuan perlu adanya proses yang berkesinambungan syeoganya tujuan itu bukan yang utama justru yang utama adalah prosesnya, sehingga dengan bersemangatnya berproses tersebut tercapailah sebuah tujuan dengan gemerlapnya mutiara karna “MIMPIMU KEMBALI TERUKIR”.

Daftar Bacaan;
HM. Taufiqi, Religious Parenting Hypnoteaching and Hypnotherapy for Brilliant Kids, Malang: Media Sutra Atiga, 2016.
Haziq Jauhary, Membangun Motivasi, Semarang: Ghyyas Putra, 2008.
Hannan Athiyah Ath-Thuri (Penerjemah Aan Wahyudin), Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak, Jakarta: Amzah, 2007.
Munasifah, Menjadi Manusia Yang Unggul, Semarang: Ghyyas Putra, 2008.
Share:

Kamis, 01 November 2018

BUAH DARI HASIL KETEKUNAN {MAN JADDAH WA JADAH}

BUAH DARI HASIL KETEKUNANHasil menurut bahasa adalah sesuatu yang diadakan, dibuat atau dijadikan oleh usaha. Sedangkan tekun secara etimologi adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh. Dari pengertian secara etimologi diatas dapat ditarik definisi bahwa hasil ketekunan adalah suatu harapan yang telah diwujudkan atau diperoleh dari kerja keras dengan tulus dan bersungguh-sungguh.

Ketekunan merupakan kunci keberhasilan dalam memperoleh cita-cita, karena dengan ketekunan serta keuletan dan terus berusaha dapat terwujud keinginan yang selalu diidam-idamkan. Walau sesungguhnya banyak rintangan yang menyerang untuk mencapai tujuan tersebut, baik berupa tekanan waktu, sikon, dan rasa tidak bersemangat selalu menjadi penghalang yang kemudian menyebabkan kejenuhan. Memang tidak mudah untuk melaksanakannya semua itu karena banyaknya hambatan yang menghalanginya.
Baca Juga
CIVIC EDUCATION
Namun, teruslah maju ke satu tujuan yang akan dicapai walalupun banyak halangan. Sebab, orang yang tekun akan terus berpegang teguh pada komitmennya sampai terpenuhi, seperti pepatah mengatakan; “man sharoh ‘ala dharbi wa sholah”,

Pantang menyerah, itu yang harus ditanamkan untuk mencapai suatu cita-cita yang sertai sikap disiplin dan rajin ikhtiarnya yang dilakukan secara rutin tepat waktu karna sesungguhnya waktu terus berputar, maju terus pantang mundur, walaupun badai menghantam demi tercapainya sebuah cita-cita yang mulai dalam mencetak generasi yang berkarakter.

Keberhasilan itu semua tidak lepas dari kerjasama yang telah dipupuk selama ini serta ikhtiar dan doa yang selalu di kemundangkan setiap waktu, melalui tahapan-tahapan berupa bimbingan dan didikan yang diantaranya yaitu: 1). Didikan dengan keteladanan. 2). Didikan dengan dialog, 3). Didikan dengan nasihat, 4). Didikan dengan latihan dan pengamalan, dan 5). Didikan dengan motivasi.

Dengan tahapan-tahapan tersebut maka, terasahlah bakat anak didik sejak dini, sebab bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah dan sukses. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah agar bakat anak-anak dapat berkembang dan tidak lagi terpendam diantaranya adalah; a). perlu keberanian untuk memulai, berani gagal, yang mana keberanian akan mampu melihat jalan keluar. b). perlu adanya latihan yang secara terus menerus (kontinyu). c). lingkungan yang mendukung, dan e). memahami hambatan dan mengatasinya yang pada akhirnya kita akan merasa bangga dan bahagia.

Sumber:I.N. Perwita,Hasil Ketekunan, CV.ghyyas putra; Semarang, 2008

“Our greatest pride is not never fail, but bounced back every time we fall”
“Where there is great love, there are always miracles”
Share:

Popular Posts

Label